Ekonomi

Tenun dan Batik Indonesia Penuhi Permintaan Pasar Internasional

konferensi pers pameran Pameran Adiwastra Nusantara 2019, Jakarta, Rabu (13/3). (FOTO: Istimewa)
konferensi pers pameran Pameran Adiwastra Nusantara 2019, Jakarta, Rabu (13/3). (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan, industri tenun dan batik memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Pada tahun 2018, kata Gati, nilai ekspor kain tenun ikat mencapai USD976 ribu, sementara ekspor batik senilai USD52,4 juta. “Ini menunjukkan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) kita di sektor pembuat batik dan tenun telah berdaya saing di kancah global karena mampu memenuhi permintaan pasar internasional,” kata Gati dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2019).

Gati menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk semakin meningkatkan produktivitas dan inovasi IKM tenun dan batik nasional. Apalagi, Indonesia mempunyai keunggulan dari para perajin yang kreatif dan kekayaan budaya. “Upaya ini sejalan dengan tujuan menumbuhkan industri kreatif,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, Kemenperin mendukung penyelenggaraan Pameran Adiwastra Nusantara 2019. Sebab, kegiatan ini telah terbukti turut berperan serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan gairah pasar kain adati dan memberikan dampak ekonomi yang positif dan signifikan terhadap usaha para perajin dan pengusaha kain adati yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga:  Rawan Ganggu Gula Lokal, Waspada Gula Impor Bocor di Daerah

Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kemenperin, E. Ratna Utarianingrum juga menyampaikan bahwa, pihaknya memfasilitasi sejumlah IKM tenun dan batik agar ikutserta pada pameran Adiwastra Nusantara 2019.

“Adiwastra Nusantara yang telah digelar sejak tahun 2008, menjadi pameran kain adati terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan setiap tahun di Jakarta. Pada tahun ini, Kemenperin memberikan kontribusi yang jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya,” tutur Ratna Utarianingrum pada konferensi pers Pameran Adiwastra Nusantara 2019, Jakarta, Rabu (13/3).

Ratna megungkapkan, fasilitasi yang diberikan antara lain booth pameran untuk 36 industri batik dan tenun yang meliputi 20 booth dari Direktorat Jenderal IKMA dan 16 dari Direktorat Jenderal IKFT.

Selain itu, terlibat pada penyelenggaraan fashion show saat opening ceremony dengan tema Tenun Donggala, yang bekerjasama dengan desainer Didit Maulana sebagai salah satu wujud pembangunan perajin tenun di Sulawesi Tengah pascabencana tsunami.

“Untuk di acara talkshow pada 22 Maret 2019 di panggung harian Pameran Adiwastra dengan tema IKM Tanggap Digital, menghadirkan narasumber dari Shopee dan Founder Cloth Inc yang merupakan binaan Ditjen IKMA Kemenperin di program Bali Creative Industry Center (BCIC) yang telah berhasil menjalankan bisnisnya di pasar online,” paparnya. (mys/nn)

Baca Juga:  Rakyat Banyak Kesulitan, Kenaikan Pajak PPN 12 Persen Layak Dikaji Ulang

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,150