NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sungguh biadab!!! Rezim Zionis Israel tampaknya benar-benar telah menjadi wujud “setan” di muka bumi. Mengusir dan membunuh warga sipil, termasuk lansia, wanita dan anak-anak di Gaza dan Tepi Barat sebagai kesenangan bukan lagi sekedar mempertahankan diri.
Memasuki hari ke sepuluh serangan Hamas ke Israel – wajah teroris rezim Zionis semakin hari semakin terkuak dengan perIlaku brutalnya membunuhi warga sipil Gaza dengan rudal dan bom tanpa pandang bulu. Bahkan membantai warga mereka sendiri agar tidak sampai tertawan oleh para pejuang Palestina.
Fakta bahwa pasukan Israel mebantai warga mereka sendiri diceritakan oleh korban yang selamat kepada radio Haboker Hazeh minggu lalu. Menurut Yasmin Porat, ibu tiga anak berusia 44 tahun, korban selamat dari serangan ormas terbesar di Gaza Palestina pada 7 Oktober mengatakan: “tidak diragukan lagi tentara Israel bertanggung jawab atas pembunuhan banyak warga sipil mereka sendiri.”
Porat juga menceritakan bahwa sebelum kedatangan pasukan Israel, dia dan warga sipil lainnya telah ditahan oleh para pejuang Palestina “selama beberapa jam” dan diperlakukan “secara manusiawi.”
“Mereka tidak melecehkan kami. Mereka memperlakukan kami dengan sangat manusiawi,” kata Porat, sambil menambahkan, “Mereka memberi kami minuman. Saat mereka melihat kami gugup, mereka menenangkan kami. Itu sangat menakutkan, tapi tidak ada yang memperlakukan kami dengan kekerasan.”
Dia ingat seorang pejuang Palestina yang berbicara bahasa Ibrani berkata: “Lihatlah saya baik-baik, kami tidak akan membunuhmu. Kami ingin membawa Anda ke Gaza. Kami tidak akan membunuhmu. Jadi tenanglah, kamu tidak akan mati.”
“Saya tenang karena saya tahu tidak akan terjadi apa-apa pada saya,” tambahnya.
Di Channel 12 Israel, Porat menggambarkan bahwa setelah pasukan Israel tiba dan terjadi baku tembak, para pejuang Palestina yang bersenjata lengkap tidak pernah menembak tawanan atau mengancam mereka dengan senjata.
Kini laporan wawancara versi onlinenya telah dihapus – namun Electronic Intifada yang memiliki salinannya telah menerjemahkannya dari bahasa Ibrani.
Banyak kisah pemukim Israel lainnya yang berbicara dengan Channel 12 pekan lalu ketika menjadi tawanan perang (POW) Hamas.
Pernyataan para penyintas sangat kontras dengan propaganda media barat yang mengklaim bahwa pasukan Hamas “memenggal kepala bayi” hingga menyiksa dan memperkosa pemukim.
Salah al-Aruri, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, pekan lalu menjawab propaganda media barat “bahwa pejuang Palestina diperintahkan untuk membunuh sebanyak mungkin pemukim Israel, dengan menegaskan kepada Al Jazeera TV bahwa pejuang dari Brigade Qassam – sayap militer Hamas – adalah “di bawah protokol ketat untuk tidak merugikan warga sipil.”
Lebih jauh, Aruri mengungkapkan bahwa kematian pemukim Israel adalah akibat dari apa yang disebut “Petunjuk Hannibal” – sebuah protokol yang mengizinkan tentara Israel membunuh tentara mereka yang ditangkap agar tidak menjadi tawanan perang. (AS)
"Don't worry, I'm a Muslim, we won't hurt you."
Hebrew Channel 12: Israeli settler shares her experience with Hamas fighter after the resistance infiltrated the settlements. pic.twitter.com/dWv9MP9iYF
— The Cradle (@TheCradleMedia) October 10, 2023