Hankam

Tentara Laut Indonesia Tengah Persiapkan Pembangunan Tiga Kapal Selam

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam program Minimum Essential Force TNI (MEF) ketiga periode 2019-2024, tentara laut Indonesia menurut Pengamat Pertahanan Nasional dan Alutsista TNI, Jagarin Pane disebutkan tengah mempersiapkan pembangunan tiga kapal selam sekaligus.

“Angkatan laut saat ini sedang mempersiapkan pembangunan tiga kapal selam lanjutan setelah tiga kapal selam Nagapasa Class selesai tahun ini,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Selasa (13/2/2018).

Baca Juga:
Singapura Serius Lakukan Evaluasi Rencana Pembelian Pesawat Tempur F-35
180 Unit Pesawat Tempur Diprediksi Terkumpul di MEF Ketiga

Bahkan Jagarin mengaku, bahwa sangat dimungkinkan serial kerjasama transfer teknologi PT PAL dengan Korsel akan terulang kembali.

“PT PAL saat ini juga sedang mempersiapkan pembangunan tiga Kapal Cepat Rudal, setelah sukses membangun kapal jenis yang sama “Sampari Class” sebanyak tiga unit,” sambungnya.

Baca Juga:
Analis Atusista: MEF Jilid II, Tumpuan Harapan Peningkatan Kekuatan TNI
Hadapi Protes Cina di Laut Natuna, Akankah Indonesia dan AS Bakal Patroli Bersama?

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Mengenai Nagapasa Class yang menerapkan model transfer teknologi pada 2017 lalu diharapkan tidak berhenti disitu. Paling tidak ada tambahan 2-3 unit lagi agar ilmu terapan transfer teknologi yang sudah dipelajari dengan biaya mahal tidak sia-sia.

Sangat disayangkan apabila ilmu seratusan insinyur milik Indonesia yang sudah disekolahkan di Korsel selama 4 tahun tidak menghasilkan karya kebanggaan anak negeri berupa pembuatan kapal selam modern yang benar-benar hasil karya Indonesia.

Baca Juga:
T50 Golden Eagle Dinilai Efektif Untuk Ronda Udara Langit Indonesia

Penerapan model transfer teknologi Nagapasa beberapa waktu lalu sudah sepatutnya disambut dengan gembira. Tentu semua keberhasilan tersebut tak lepas dari program MEF yang sudah dimulai sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pewarta: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 4