HankamMancanegara

Tentara Indonesia Jadi Tulang Punggung Operasi Maritim UNIFIL

NUSANTARANEWS.CO, Lebanon – Tentara Indonesia melalui Kontingen Garuda saat ini telah menjadi tulang punggung operasi maritim UNIFIL (The United Nations Interim Force in Lebanon). Dari 15 negara yang ikut dalam operasi maritim UNIFIL, hanya Indonesia bersama 5 negara lainnya yang berkontribusi kapal dan pasukan.

“Dunia akan dapat melihat rekam jejak komitmen dan kontribusi Indonesia untuk perdamaian dunia. We care about world peace, we care about humanitarian issue,” kata Menlu Retno Marsudi dikutip laman resmi Kemenlu RI, Kamis (1/3/2018).

Berdasarkan permintaan Pemerintah Lebanon, PBB membentuk Maritime Task Force UNIFIL sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006. Partisipasi angkatan laut Kontingen Garuda di Maritime Task Force UNIFIL dimulai sejak tahun 2009 berlokasi di Markas Besar UNIFIL di Naqoura dan di Port of Beirut.

Adapun mandat dan tugas dari pasukan maritim UNIFIL adalah, untuk membantu angkatan laut Lebanon dalam mengawasi peraitan dan garis pantai Lebanon, mencegah masuknya senjata dan barang ilegal melalui perairan Lebanon, serta melatih kemandirian anggota angkatan laut Lebanon.

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan. Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terjadi peningkatan jumlah personil pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikut sertaan kontigen Garuda dari Indonesia.

Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.290 personil di berbagai lokasi termasuk 100 personil angkatan laut Indonesia di Maritime Task Force UNIFIL. Pagelaran pasukan kontingen Garuda di Lebanon juga merupakan pagelaran pasukan Indonesia terbesar di luar negeri.

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi bagi perdamaian dunia. Kontingen Garuda, telah berkontribusi menjaga perdamaian di Sinai sejak tahun 1957 atau hanya 1 dekade setelah Kemerdekaan Indonesia.

Pengiriman kontingen Garuda mengirimkan pesan kepada dunia mengenai komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia yang berksinambungan dan bukan one off. Karena kontribusi yang berkesinambungan dan rekam jejak inilah Indonesia mengajukan diri untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Pewarta: Alya Karen
Editor: Romandhon

Related Posts