Politik

Tempa Calon Pemimpin Masa Depan, Menpora Tegaskan Pentingnya Tradisi Ketimuran

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan bangga menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang disegani oleh negara-negara lain. Ungkapan mantap ini diutarakan saat memberikan membuka dan memberikan arahan Pelatihan Kawah Candradimuka Kader Pemimpin Muda Berkarakter di Ruang Serbaguna Wisma Soegondo Djojopoespito PP-PON Cibubur, Jumat (21/10) malam.

Sebab, kata Iman, dalam waktu dekat ini angka usia produktif yang dimiliki Indonesia akan melampaui negara-negara lain di belahan bumi baik itu Asean maupun Asia. Iman mencontohkan Jepang yang dipandang sudah mengalami kekhawatiran akan usia produktif karena angka kelahiran begitu lambat sedangkan Indonesia angka kelahiran begitu cepat.

“Karena itu, usia produktif ini tidak boleh kita abaikan dan kita lewatkan. Kita harus  mengisi fase usia produktif ini dengan hal-hal yang positif. Kalau tidak diisi dengan hal–hal positif, produktif dan inovasi serta kemandirian, maka ini akan menjadi ancaman yang luar biasa,” terang Imam seperti dilansir laman resmi kemenpora.

Baca Juga:  Kumpulkan Kader Potensial, Demokrat Tancap Gas Bahas Persiapan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Adapun ancaman luar biasa yang dimaksud Imam adalah bahaya laten narkoba. Dimana peredaran narkoba sudah masuk ke sekolah-sekolah.

“Narkoba tidak lihat usia, siapapun bisa terjerat narkoba. Selain itu, pornogrfi, ajaran sesat, terorisme dan melunturkan tradisi Indonesia lewat hal-hal baru. Itu ancaman yang ada di depan mata kita. Karena itu kita harus merawat tradisi ketimuran dengan tidak mengenyampingkan hal-hal baru,” tambahnya.

Menurut Imam, Indonesia diciptakan Tuhan dengan KeagunganNya. Buktinya Indonesia ini diciptakan dengan banyak budaya. Dari sisi bahasa, lanjutnya, Indonesia memiliki banyak bahasa daerah, belum lagi tariannya, dan adat istiadatnya. Bahkan sumber daya alam di Indonesia semuanya ada. Intinya Indonesia ini adalah negara yang hebat di dunia.

“Yang ingin saya sampaikan bahwa di dalam negeri kita ada keistimewaan yang belum kita manfaatkan dan kita tidak sadar bahwa itu dimanfaatkan oleh orang lain. Jadi, kita tidak boleh jadi generasi cengeng, kita harus mandiri. Selagi kita bisa melakukan sendiri, kita jangan memberatkan orang lain. Karena kita punya akal, hati dan cita-cita serta visi besar tentang masa depan. Karena masa depan kalian ditentukan oleh diri kalian sendiri bukan ditentukan oleh negara, pemerintah dan lainnya,” tambahnya.

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Acara Pelatihan dalam rangka Hari Sumpah Pemuda (HSP) 2016 ini diikuti oleh sekitar 200 pelajar yang berprestasi se-Jabotabek dan beberapa dari luar Jawa seperti Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Bali dan Sulawesi Selatan. Di akhiri acara Menpora menyematkan tanda peserta kepada perwakilan peserta sebagai tanda telah resmi mengikuti acara ini. (Sule)

Related Posts

1 of 6