HukumPolitikTerbaru

Teman Sekelas Yang Kini Menjadi Dua Punggawa Utama Polri

Reuni Teman Sekalas Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Polri/Foto nusantaranews via nusanews
Reuni Teman Sekalas Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Polri/Foto nusantaranews via nusanews

NUSANTARANEWS.CO – Saat pelantikan Wakapolri baru Komjen Pol Syafrudin, Sebuah ingatan membawa Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada sebuah masa. Sebentuk romatisme tentang teman sekelas pada sekolah tempatnya menempa pengetahuan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Tito mengaku senang Syafrudin yang dulu menjadi kawannya belajar kini menjadi wakil dirinya di institusi kepolisian. Seperti reuni kebersamaan dua kawan dengan sisipan anugerah kepercayaan untuk bertanggung jawab memimpin sebuah lembaga negara prestisius, kepolisian. Teman sekelas, yang kini menjadi dua punggawa utama Polri.

Ekspresi kebahagiaan Tito terlihat jelas dari senyumnya yang terkembang di sela-sela pelantikan sang kawan.

Sebuah ucapan selamat, dan selebihnya ajakan untuk mendedikasikan diri bagi institusi yang diembannya kini. Tito mengajak Syafrudin untuk bersama-sama berkomitmen menjadikan Polri sebagai institusi yang mendapatkan tempat dihati masyarakat.

“Mari bersama-sama membangun Polri dan mengembalikan citra baik polisi di masyarakat,” ujaar Tito setelah memimpin upacara serah terima jabatan Wakapolri dari Jenderal Pol Budi Gunawan kepada Komjen Pol Syafrudin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (10/9/2016).

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Tito menjadi penentu utama Syafrudin menggantikan Budi Gunawan di kursi Wakapolri. Tergambar jelas bahwa Tito menunjuk Syafrudin menjadi Wakapolri karena kedekatan dan keakrabannya antar keduanya.

Kendati demikian, Tito mengatakan bahwa penunjukan Syafrudin tidak sebagai bentuk kesemena-menaan dirinya. Ia mengaku telah berkonsultasi dengan presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Syafrudin akhirnya diangkat sebagai orang nomor dua di kepolisian tersebut.

Selain itu, Tito menjelaskan tentang berbagai prestasi yang diraih Syafrudin selama dirinya berkarier di kepolisian. Catatan perstasi tersebut, lanjut Tito, menjadi rujukan utama hingga pikiran Tito memilih nama Syafrudin.

“Wakapolri sudah pernah berkarier di posisi operasional, komando dan pendidikan selama kariernya. Selain itu juga memiliki hubungan yang baik dengan pihak internal dan eksternal Polri,” ungkapnya. (Hatiem)

Related Posts

1 of 10