InspirasiLintas Nusa

Teknologi Hybrid Mini-Grid Pendukung Elektrifikasi Pedesaan

NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Meniral melanjutkan komitmennya untuk menjalankan Program Indonesia Terang (PIT). Salah satu program yang dijalankan adalah Lokakarya PIT bertajuk “Elektrifikasi Pedesaan Untuk Memberantas Kemiskinan dan Memperkuat Ekonomi Lokal” ini diselenggarakan atas kerjasama Kementerian ESDM dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang juga memiliki inisiatif program “Energy for the Poor”.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana, menyatakan beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan program elektrifikasi pedesaan tersebut ialah adanya teknologi inovatif seperti hybrid mini-grid.

“Faktor pertama ialah pemilihan teknolongi generasi dan distribusi yang tepat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan mengkombinasikannya dengan teknologi inovatif lainnya (misalnya hybrid mini-grid),” kata Dirjen EBTKE dalam sambutannya saat membuka lokakarya PIT di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (8/11) kemarin.

Faktor yang kedua, kata Mulyana, penggunaan lembaga lokal seperti koperasi atau komite desa yang kemudian mewakili masyarakat dalam memilih—dan dalam beberapa kasus, ikut mengoperasikan pembangkit.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

“Ketiga, penyesuaian tingkat pasokan listrik yang ada dengan kemampuan pemanfaatan masyarakat setempat. Secara bersamaan, melakukan perencanaan yang baik untuk kesempatan ekspansi serta memberikan kebebasan untuk entitas swasta memilih teknologi paling tepat yang dapat diterapkan berdasarkan analisis biaya yang paling murah (least cost),” tuturnya,

Adapun faktor yang keempat adalah pelibatan masyarakat untuk menumbuhkan rasa kepemilikan yang kuat dalam rangka mendorong operasi dan pemeliharaan sistem yang efektif.

“Keseluruhan faktor-faktor diatas kemudian dikemas melalui PIT yang hadir sebagai sebuah terobosan. PIT menjadi terobosan kebijakan untuk menyediakan akses penerangan bagi 2,5 juta rumah tangga yang belum terlayani listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan setempat,” terang dia.

Rida Mulyana juga mengatakan bahwa pelaksanaan PIT akan menjadi pelengkap dari pelaksanaan pengadaan ketenagalistrikan oleh PT. PLN (Persero). “Secara total, PIT berpotensi mengembangkan hingga 1.500 MW energi terbarukan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pencapaian RE 97% pada tahun 2019 dan 25% porsi energi terbarukan dari total bauran energi nasional tahun 2025,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan dan Unhas Makassar Tandatangani MoU

PIT juga merupakan sebuah terobosan pendanaan, di mana dalam pelaksanaanya, program ini tidak hanya mengandalkan pembiayaan dari pemerintah, tetapi mengkombinasikan mekanisme anggaran negara dengan mekanisme sumber dana lainnya (swasta, hibah, dan pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri) untuk mengurangi beban fiskal.

“Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadartahuan berbagai pihak akan pentingnya percepatan elektrifikasi terutama bagi daerah-daerah yang belum menikmati layanan listrik sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan,” tutup Dirjen EBTKE. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 20