Kesehatan

Teknologi Editing Embrio Manusia Diklaim Dapat Lepaskan Penyakit Warisan

NUSANTARANEWS.CO, London – Rekayasa embrio untuk pencegahan bayi lahir dengan penyakit diklaim oleh beberapa ahli dapat dilakukan. Hal tersebut berarti bahwa penyakit warisan yang biasanya dibawa anak sebagai warisan genetik dapat dihapuskan seluruhnya dengan mengedit mutasi genetik embrio.

Namun, sebagian ahli lainnya justru mempertanyakan teknik rekayasa genetik ini. Menurut sebagian ilmuan, hal tersebut perlu kajian mendalam di mana selain hanya penelitian ada aspek-aspek kehidupan lainnya dalam masyarakat. Aspek hukum, etika dan bidang lainnya harus pula diperhatikan.

Dikutip dari The Independent, kemungkinan editing gen dan germline genom tersebut memang telah beralih dari dunia kayalan menjadi nyata (saat ini adalah dunia kemungkinan).

“Dan diskusi tentang penggunaan ITS di luar ketakutan tentang keselamatan teknologi perlu dijalankan pula untuk mengejar ketinggalan,” kata Prof Peter Braude dari King College London.

Peringatan lain juga sangat beralasan, yang mana permintaan masyarakat akan sangat besar sementara kesiapan mereka masih dipertanyakan.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Yalda Jamshidi dari Universitas London yang merupakan seorang pengamat pengobatan genimik.

“Keluarga dengan penyakit genetik memiliki dorongan yang kuat untuk menemukan obat,” kata Yalda.

Dunia tentu tidak mungkin mampu menanggung resiko besar. Para peneliti baru memahami tentang kompleksitas dari penemuan ini gen editing adalah hal yang sangat krusial dan mengangkut hidup dan keberlangsungan embrio hingga kelahiran dan hidupnya kelak.

Para ilmuan Amerika memang mempublikasikan hal tersebut untuk pertama kalinya. Dipublikasikannya hasil penelitian ini di Nature kemudian menghadirkan berbagai macam komentar dari seluruh ilmuan yang konsen di bidang tersebut.

Amerika Serikat mempelajari embrio hancur setelah hanya beberapa hari dan pekerjaan mereka tetap pada tahap percobaan. Studi tersebut dilakukan dengan donor telur dan sperma yang di dalamnya terdapat gen gagal jantung. Alat gen editing digambarkan bekerja seperti gunting dan memotong bagian-bagian tertentu yang rusak dari gen.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Setelah pekerjaan di atas selesai, maka sel-sel yang menderita kerusakan akibat proses tersebut akan memperbaiki kerusakan dan menyingkirkan mutasi penyebab penyakit itu.

Penelitian ini memang menuai berbagai pertentangan yang hadir dari kalangan para ahli. Tentunya kita perlu melihat dampak bahaya dan ketakutan akan adanya manusia dengan berbagai rekayasa gen dan kelahiran rekayasa lainnya.

Penulis: Riskiana

Related Posts