Ekonomi

Tarik Investasi, Jatim Bentuk Satgas PPB

satgas ppb, ekonomi jatim, investasi jatim, pma jatim, heru tjahjono, pdrb jatim, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono (tengah) sekaligus selaku Ketua Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Satgas PPB) Jawa Timur. (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, sekaligus selaku Ketua Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Satgas PPB) Jawa Timur menyampaikan, bahwa situasi ekonomi Jawa Timur saat ini sangat dinamis. Kondisi tersebut tumbuh sebesar 5,52 persen di Semester I Tahun 2018 dan masih menarik bagi para investor yang ingin melakukan investasi.

“Kondisi tersebut dapat dimaknai bahwa perekonomian Jawa Timur tumbuh progresif pada semua sektor,” ungkap Heru Tjahjono saat membuka Rapat Koordinasi Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kabupaten/Kota se Jatim, di Surabaya, Kamis (25/10/2018).

Baca juga: Soekarwo Optimis Ekonomi Jatim Tumbuh 5,6 Persen

Heru Tjahjono mengatakan, tumbuhnya ekonomi Jatim didongkrak oleh tiga lapangan usaha utama yang dominan. Pertama, sektor industri pengolahan dengan memberikan kotribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 29,37 persen. Kedua, sektor perdagangan sebesar 18,47 persen. Dan ketiga, sektor pertanian sebesar 12,37 persen. Demikian halnya dengan inflasi. Tercatat hingga September 2018, kondisi tersebut masih tetap terjaga. Yaitu sebesar 1,78 persen year-to-date (YTD) di bawah rata-rata nasional sebesar 1,94 persen.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

“Untuk capaian investasinya, Jatim menunjukkan tren yang positif. Hal tersebut tergambar dari total minat investasi di semester I tahun 2018 sebesar Rp 49,11 triliun, meningkat 8,48 persen dibanding semester I tahun 2017 sebesar Rp 45,27 triliun,” ujarnya.

Baca juga: Meningkat 0,05%, Perekonomian Jatim Tumbuh 5,57% di Triwulan II 2018

Sedangkan total realisasi investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun PMDN Non Fasilitas pada Semester I tahun 2018 tercatat sebesar Rp 95,95 triliun. Kondisi tersebut meningkat 22,79 persen dibanding Semester I tahun 2017 sebesar Rp 78,14 triliun.

“Gambaran tersebut membuktikan bahwa Jatim masih sangat menarik untuk berinvestasi. Peningkatan investasi memiliki kontribusi yang sangat besar sebagai pendongkrak pembangunan ekonomi suatu daerah,” jelasnya.

Masih menurut Heru, Provinsi Jatim boleh diibaratkan sebagai gadis cantik di mata investor. Hal tersebut dikarenakan tingkat kemudahan berbisnis atau easy of doing business, Jatim menduduki peringkat pertama nasional. Kendati demikian, persoalan lambatnya realisasi investasi di kabupaten/kota masih perlu ditingkatkan lebih lagi.

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

Baca juga: Tumbuhkan Kesejahteraan UMKM, DPRD Dorong Jatim Fair Digilir di Setiap Daerah di Jawa Timur

“Adanya perda yang menggunung dan tumpang-tindih, yang pada akhirnya mengakibatkan durasi perijinan investasi menjadi melar,” ungkapnya.

Sekdaprov Heru mengaku bahwa persoalan koordinasi, integrasi dan standarisasi antar daerah belum berjalan dengan baik. Standarisasi pelayanan maupun proses administrasi urus ijin investasi setiap daerah memiliki format atau standar formulir yang berbeda-beda. Padahal menurut Heru, jika seluruh daerah memiliki standar yang sama, maka ijin berusaha akan cepat terselesaikan.

“Oleh sebab itu Peraturan Presiden No. 91Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha diharapkan mampu menjadi entry point atau pintu masuk bahwa efektifitas dan efisiensi kegiatan usaha penentu utama pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, pengurangan kemiskinan, serta ketimpangan antar daerah maupun antar kelompok pendapatan,” paparnya.

Pewarta: Setya N
Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 3,148