EkonomiPolitik

Tarif Listrik Meroket, Buruh Siap Kepung Kota-Kota Besar Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang mengejutkan akhir-akhir ini oleh pemerintah, mendapat reaksi keras dari beberapa elemen masyarakat. Bahkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) turut bereaksi atas meroketnya TDL yang dinilai keterlaluan tersebut.

Untuk menyuarakan penolakan, ribuan buruh yang tergabung dalam KSPI dan elemen lain akan melakukan unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan harga TDL pada 10 Mei 2017 mendatang. “Selain di Jakarta, aksi ini juga serentak dilakukan di beberapa kota besar seperti Bandung, Surabaya, Medan, Batam, dan kota-kota lainnya,” ungkap Presiden KSPI Said Iqbal dalam siaran pers, Sabtu (6/5/2017) di Jakarta.

Ia menilai pemerintah telah sengaja ingin menyusahkan rakyat kecil. Untuk itu, dirinya bersama serikat pekerja Indonesia siap turun aksi dan mengepung kota-kota besar di Indonesia. “Jangankan memenuhi tuntutan buruh, pemerintah justru membuat kebijakan yang semakin memberatkan kehidupan buruh dan masyarakat kecil dengan memberikan kado terpahit berupa kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) 900 VA,” ujar Said Iqbal.

Baca Juga:  LSN Effect di Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan Gerindra Jadi Jawara di Jawa Timur

Dirinya berpendapat, dengan kenaikan TDL ini, beban hidup di masyarakat makin bertambah. Terlebih lagi, sebelumnya, pemerintah menekan daya beli buruh dan rakyat kecil dengan terlebih dahulu membatasi jumlah pasokan BBM jenis premium.

“kini, para buruh yang kebanyakan menggunakan sepeda motor (mencapai 86 juta orang) mau tidak mau harus membeli Pertalite atau Petromax yang notabene harganya terus meroket,” sambung Iqbal.

Lebih lanjut, Said Iqbal menganggap kebijakan pemerintah menaikkan harga tarif dasar listrik 900 VA dan membatasi keberadaan premium menyebabkan daya beli buruh turun 20 persen. Hal ini, karena, salah satu dari 60 item kebutuhan hidup layak (sebagai dasar kenaikan upah minimum) adalah item harga listrik 900 VA tersebut.

“Bayangkan, kenaikan upah minimum dalam satu tahun hanya sekali, tapi kenaikan TDL 900 VA dan harga-harga kebutuhan pokok lain terjadi beberapa kali dalam satu tahun. Itu pun besarnya kenaikan upah minimum hanya seharga satu kebab di Eropa,” katanya.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Karenanya, KSPI dan buruh Indonesia mendesak Presiden Jokowi menggunakan kewenangannya untuk membatalkan kenaikan harga tarif dasar listrik, diiringi menambah jumlah pasokan BBM jenis premium. “Sungguh ironis, di tengah menurunnya harga energi dunia seperti batu bara sebagai bahan dasar penggerak pembangkit listrik di Indonesia, tarif harga listrik justru meningkat. Ini sungguh kebijakan yang keliru,” tegas Said Iqbal.

KSPI mendesak dibentuk tim audit investigasi dan forensik oleh BPK terhadap PLN yang mengklaim selalu merugi dan dengan seenaknya menaikkan harga listrik yang semakin menyusahkan kaum buruh dan rakyat kecil. Ia juga mendesak DPR RI untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) listrik dengan menggunakan hak angket untuk memanggil Presiden guna menanyakan kebijakan kenaikan TDL yang memberatkan buruh dan rakyat kecil.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 11