Lintas Nusa

Tantangan dan Hambatan Tanam Padi di Musim Hujan

NUSANTARANEWS.CO, Kediri – Penanaman benih dengan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) ketika memasuki musim hujan, tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa faktor yang harus dicermati, khususnya bagi pelaku sektor pertanian, dalam hal ini ialah para petani. Sebagaimana yang dilakukan Kodim 0809/Kediri, dalam hal ini Koramil 16/Papar, saat memberdayakan alsintan jenis transplanter di tengah-tengah berjalannya roda sektor pertanian di Kediri. Lahan pertanian di Desa Kwaron Kecamatan Papar Kabupaten Kediri ini cukup luas kendati mayoritas lahan pertanian di sini ditanami jagung, tidak menutup kemungkinan tanaman padi juga bakal menjadi favorit bagi para petani di desa ini.

Danramil Papar Kapten Chb Mulyono mengatakan, berdasarkan umur secara umum tanaman padi dikategorikan dalam umur genjah sekitar 110 hari dan lebih dari 120 hari. Padi varietas lokal pada umumnya berumur dalam, sedangkan padi varietas unggul berumur genjah. Jika dihitung secara matematis, November ini melakukan tanam padi maka diperkirakan padi akan siap panen pada Maret tahun depan.

Baca Juga:  Dukungan Prabowo-Gibran Terus Menguat, Suara Ganjar-Mahfud di Malang Raya Terancam Tergerus

Penanaman padi dengan menggunakan transplanter ini selain lebih efektif dan efisien, diharapkan nilai nominal keuntungan yang diraih para petani bakal meningkat. Para petani sendiri sudah mulai paham cara penggunaannya, hal ini dikarenakan secara massif petugas PPL Pertanian mendorong agar para petani ahli dalam penggunaan transplanter ini.

Menurut Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito, berdasarkan input dari berbagai sumber yang notabene adalah pelaku di sektor pertanian, kendala di lapangan saat musim hujan tiba di mana para petani menanam benih padi, cukup rentan terhadap berbagai rintangan atau tantangan, seperti muncul dan berkembangnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dikarenakan curah hujan yang tinggi bisa berdampak negatif pada ledakan populasi OPT. Selain itu, potensi lahan rusak akibat intensitas hujan yang terlalu tinggi juga perlu diwaspadai, terutama di kawasan-kawasan langganan tergenang air seperti Gurah, Plemahan, Pare dan Badas. Sedangkan areal yang sering terjadi tangkis atau tanggul jebol, juga harus diwaspadai seperti Grogol, Tarokan, Banyakan dan Mojo.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Di samping itu, pertumbuhan gulma di musim hujan sangatlah cepat. Hal ini disadari atau tidak sangat mengganggu kelangsungan pertumbuhan padi secara normal. Demikian juga intensitas sinar matahari bakal tidak lagi normal seperti musim kemarau, karena di musim hujan sangat identik dengan awan mendung, yang secara otomatis sinar matahari akan tertutup atau terhalang.

Kerjasama interaktif antara PPL Pertanian dengan TNI dalam hal ini Kodim 0809/Kediri sangat penting, baik ketika berhadapan langsung dengan kondisi lahan pertanian maupun saat berinteraksi dengan para petani. (Penrem)

Related Posts

1 of 11