Politik

Tanpa Modal Militansi, Rizal Ramli: Indonesia Tak Akan Berubah

Rizal Ramli Saat Baca Puisi di Malam Puncak Acara Rindu Rendra: Rakyat Belum Merdeka Oleh Komunitas Burung Merak Rendra Bekerjasama Dengan Nusantaranews.co
Rizal Ramli Baca Puisi di Malam Puncak Acara Rindu Rendra: Rakyat Belum Merdeka

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli menegaskan bahwa Indonesia tidak akan bisa berubah, selama masyarakatnya tak memiliki modal militansi yang kuat.

“Saya sendiri selalu percaya bahwa Indonesia tidak akan berubah, kalau tanpa modal militansi,” kata Rizal Ramli saat isi acara diskusi pada Rabu malam, 31 Oktober 2018, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dirinya kemudian mencontohkan kasus Pilpres Malaysia beberapa waktu lalu. RR sapaan Rizal Ramli bercerita, seminggu sebelum pilpres di Malayasia, hampir semua analis baik di dalam maupun luar negeri, yakin betul bahwa yang akan menang Najib Razak.

“Saya kebetulan teman baik ketiga tiganya, Najib, Anwar, Mahathir,” terangnya.

Kenapa Najib banyak diprediksi menang telak dalam Pemilu Raya Malaysia? Rizal Ramli mengatakan karena Najib Razak dibackingi oleh partai paling besar. Aparat negara seperti polisi, militer bersama Najib.

Baca Juga:
Rizal Ramli Katakan Wajar Jokowi Panik dengan Situasi Defisit Current Account Nasional
Ini Tawaran Rizal Ramli Kepada Pemerintah Atasi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia
Pekan Depan BI Laporan Current Account Nasional, Rupiah Disebut Akan Terbebani

Baca Juga:  Marthin Billa Kembali Lolos Sebagai Anggota DPD RI di Pemilu 2024

Demikian dengan media massa juga dikuasi 100 persen. Bahkan, lanjut Rizal Ramli, sejumlah penasihat bidang sosial media dari luar negeri semua dikuasinya.

“Tetapi pendukung pendukung Mahathir dan Anwar Ibrahimm sangat militan,” ungkapnya.

“Saya lihat video koleksinya termasuk calon anggota DPR Malaysia pada waktu itu, dibandingkan di Indonesia, mohon maaf! Di kita jarang yang militan,” kata Rizal.

Ia menjelaskan, di Malaysia, mulai dari Anwar Ibrahim sampai caleg-calegnya berani berkata jujur dan lantang bahwa Najid itu langun. “Langun itu perompak. Bahwa Najib itu lancung, orang yang tak bisa dipercaya. Orang yang pasti berkhianat,” ujarnya.

Jadi, kata Rizal Ramli, temanya konsisten sampai ke bawah. Jika dibandingkan dari segi uang, Najib jelas lebih kuat dari pada Mahathir dan Anwar Ibrahim. Belajar dari Pemilu Raya Malaysia, Rizal Ramli menyimpulkan bahwa modal utamanya adalah militansi.

“Lisensinya kalau melawan atau menantang yang kuat kalau gak ada militansi, jangan ngimpi dah! Dan mohon maaf sampai detik saya belum melihat militansi itu. Yang teriak teriak, sih banyak di sosial media, tetapi militansi masih harus dibuktikan,” tegasnya.

Baca Juga:  Ketum Gernas Prabowo Gibran Kirim Relawan AJIB Bacakan Deklarasi Pemenangan di Titik Nol IKN

Apa itu militansi? Rizal Ramli menjelaskan, militansi yaitu orang yang bekerja di luar kewajibannya. Sekalipun bekerja tanpa uang, ia tetap jalan.

Pewarta: Adhon Emka
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,058