Politik

Tanggapi TKN, BPN Tuding Balik Jokowi-Ma’ruf Amin Takut Sampaikan Visi-Misi

Anggota BPN 02, Ferdinand Hutahaean (Foto Dok. NUSANTARANEWS Uchok)
Anggota BPN 02, Ferdinand Hutahaean (Foto Dok. NUSANTARANEWS/Ucok Al Ayubbi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, Ferdinand Hutahaean bereaksi terhadap tudingan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) 01, Inas Nasrullah Zubir yang menyebut Prabowo-Sandi tidak siap adu program dengan Jokowi-Ma’ruf Amin. Ferdinand mengatakan pihak Jokowi-Ma’ruf yang justru dinilai takut berbicara tentang program visi misinya.

“Mungkin Inas itu sedang kebanyakan micin ya? Atau mungkin sedang ngantuk jadi ngigau?” kata Ferdinand melalui voice record saat dihubungi redaksi NUSANTARANEWS.CO, Selasa (8/1/2019).

“Yang benar adalah Jokowi takut bicara program sehingga hanya ingin mengutus tim suksesnya ketika bicara visi misi,” ungkap Ferdinand.

Baca Juga:
TKN 01 Tuding Prabowo-Sandi Tidak Siap Adu Program
TKN Minta Kalau Pengen Visi Misi Terpisah, UU No. 7/2017 Harus Direvisi

Maka lanjut dia, tanggal 9 Januari 2019 yang semestinya dijadwakan sebagai agenda untuk pemaparan visi misi capres cawapres dibatalkan oleh KPU.

“Ini bukti sahih. Bukti tak terbantahkan bahwa memang Jokowi-Ma’ruf lah yang takut bicara tentang program. Takut bicara tentang visi misi maka tidak berani muncul dan menugaskan tim suksesnya. Dan akhirnya KPU membatalkan acara tersebut,” kata dia.

Baca Juga:  Demokrat Raup Suara Diatas 466 Ribu, Ibas Kokoh 312 Ribu Lebih

Sebelumnya, pada Senin, 7 Januari 2019 kepada redaksi, anggota TKN 01, Inas Nasrullah Zubir menyebutkan bahwa calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi tidak siap untuk melakukan adu program.

“Kalau kita baca program aksi Prabowo-Sandi, sebagian besar sudah dilaksanakan di era Jokowi,” ujar Inas.

Baca Juga: 3 Alasan Warga Sampang Tolak Kedatangan Sandiaga Uno

Ketua Fraksi Partai Hanura itu mengatakan berdasarkan pengamatan dirinya dua program aksi Prabowo-Sandi nomor 29 dan nomor 30 disebutnya sudah dilakukan petahana.

“Jadi saya menduga bahwa tim Prabowo-Sandi tidak siap untuk adu program,” ungkapnya.

Inas juga menjelaskan bahwa usulan BPN 02 yang menginginkan pemaparan program visi misi capres-cawapres dilakukan pada 9 Januari 2018 serta disampaikan sesaat sebelum debat disebutnya hanya membuang buang waktu dan membuat lelah para capres. “Lebih baik visi misi tanggal 9 Januari 2019 dilakukan oleh tim atau ditiadakan saja,” kata Inas.

Sebagai informasi, penyampaian visi misi capres-cawapres 2019 sedianya akan digelar KPU pada 9 Januari 2019 ini. Namun karena dinilai tidak ada titik temu antara TKN 01 dan BPN 02, maka KPU memutuskan mencoret sesi penyampaian program visi misi tersebut.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Perselisihan itu bermula, ketika TKN 01 menginginkan agar penyampaian visi misi capres pada 9 Januari cukup diwakilkan para tim sukses. Namun BPN 02, ngotot agar pemaparan visi misi disampaikan langsung capres-cawapres bersangkutan.

Akibat silang pendapat, KPU kemudian pada Jumat malam, 4 Januari 2019 putuskan membatalkannya. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pembatalan sosialisasi visi misi ini dikarenakan pihak KPU merasa kerepotan. Ia mengaku tak bisa mengakomodir semua keinginan kedua kubu.

“KPU agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda, KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan oleh masing-masing paslon di tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri,” kata Arief Rahman di Jakarta, Sabtu (5/1).

Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,082