Lintas Nusa

Tanggapi Perpres 2017, JPN Kaji Ulang Pendidikan di Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Untuk memperkuat Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017, Jaringan Pemuda Nusantara (JPN) menggelar workshop bertajuk Memperbincangkan Kembali Pendidikan Indonesia: Upaya Memperkuat Peraturan Presiden No. 87 th. 2017 Tentang Pendidikan Karakter.

Ketua Umum JPN Yogyakarta Abulaka Archaida menjelaskan kegiatan bertujuan untuk menterjemahkan secara teknis terntang pemahaman isi kandungan dalam Perpres mengenai penguatan pendidikan karakter di Indonesia.

“Ini penting dilaksanakan dengan tujuan memperbincangkan kembali kondisi pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan penyangga utama soko guru bangsa, jika pendidikan bobrok, maka bobrok pula Negara tersebut,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (19/9/2017).

Dirinya manambahkan bahwa ini menyusul dikeluarnya Perpres tentang Pendidikan karakter yang baru. “Alasan ini adanya pemahaman bersama dengan teman-teman lembaga lain yang kemudian muncul kesepakatan mebuat acara bersama,” sambungnya.

Dalam kegiatan ini JPN menggandeng Rayon PMII Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga serta Gerakan Pemuda Sriwijaya (GPS) Sumatera Selatan.

Baca Juga:  Pesawat Yang Hlang Kontak di Nunukan Berhasil Ditemukan. Pilot Selamat dan Mekanik Meninggal

“Kami secara bersama punya komitmen terhadap kondisi pendidikan Indonesia sehingga muncul kesepakatan bersama menggelar Workshop Pendidikan. Inilah bagian cara kami berkontribusi nyata terhadap bangsa Indonesia,” ujar Aris Lukmana Putra selaku Ketua Rayon Dakwah.

Acara tersebut rencananya akan menghadirkan Dr. Waryono Abdul Ghofur, M. Ag Jama’ah Nahdliyin NU dan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dra. Hj. Sri Muslimatun, M. Kes, Wakil Bupati Kabupaten Sleman dan Drs. H. Abdul Quddus Zoher, MA., M.Pd.I (Ketua Pimpinan Cabang Muhammdiyah Banguntapan Utara dan Kepala Sekolah MA Muhammadiyah Yogyakarta. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 4