Politik

Tak Terima Dituduh Kriminalisasi Ulama, Jokowi: Ulama yang Mana?

Jokowi Saat Berkunjung ke Jatim, Minggu (28/10/2018). (Foto: Tri Wahyudi/NUSANTARANEWS.CO)
Jokowi Saat Berkunjung ke Jatim, Minggu (28/10/2018). (Foto: Tri Wahyudi/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pada kesempatan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 28 Oktiber 2018, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak terima jika pemerintahannya disebut sebagai pemerintahan yang gemar melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

“Pemerintah juga dibilang kriminalisasi ulama. Mana yang dikriminalisasi? Ulama yang mana?” kata Jokowi.

Baca Juga:
Dihadapan Ribuan Kader Nasdem Jatim, Jokowi Curhat Soal PKI
Presiden Jokowi Kecam Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza

Dirinya menilai tidak benar jika ia disebut sebagai pemimpin yang suka mengkriminalisasikan ulama. Pasalnya, kata Jokowi, setiap hari ia bersama ulama. Bahkan lanjut dia, calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang berasal dari ulama ternama.

“Tiap hari saya bersama ulama. Sekarang cawapres kita (KH Ma’ruf Amin) topnya ulama Indonesia,” ujar mantan wali kota Solo tersebut.

Tak terima dituduh kriminalisasi ulama, Jokowi menyebut tuduhan itu sebagai sebagai politik sontoloyo. “Itu juga yang namanya politik sontoloyo,” ungkapnya.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Untuk Perolehan Suara Calon Anggota DPR RI

Baca Juga:
Fahri Hamzah: Bahaya Apabila Semua Dilawan Pakai Polisi
Rezim Kerap Kriminalisasi Ulama, Yusril Puji Keberanian Majelis Hakim PN Jakpus Terkait Kasus Alfian Tanjung

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 3,112