NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyouno mengatakan tidak ada yang salah dengan proses hukum yang dilakukan kepolisian terhadap pelaku makar. Hanya saja, setiap sangkaan harus disertai pembuktian yang kuat.
Arief mengaku khawatir penangapan sejumlah aktivis yang didasari tuduhan akan melakukan makar justru hanya berdasarkan spekulasi.
Karena itu, ia mengingatkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak gegabah menangkap pihak-pihak yang selama ini dianggap bertendensi makar. Jika pada akhirnya tidak terbukti, kata dia, maka kredibilitas Polri yang menjadi taruhannya.
“Dan saya rasa Kapolri harus mundur nantinya (jika tidak terbukti),” ujar Arief di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Arief menyampaikan dalam pandangan dirinya hingga saat ini belum ada indikasi makar yang dilakukan para aktifis yang ditangkapi polisi. Biasanya, kata dia, indikasi makar selalu melibatkan unsur militer.
“Terus ada keinginan menggantikan ideologi negara. Pengikutnya banyak dan ada rapat-rapat tertutup. Nah ini mereka mau makar masa buat rapat terbuka dan ngundang wartawan,” ucapnya.
Arief berharap presiden Joko Widodo tidak cepat mengambil kesimpulan adanya tujuan makar terhadap kekuasaannya. Perlu diketahui, kata Arief, para aktivis yang digelandang polisi sebenanrnya mendorong misi politik untuk kembali pada UUD 1945.
“Sebab dalam sebuah negara demokrasi berbeda pandangan sah saja sepanjang tidak merubah konstitusi negara,” paparnya. (Hatiem)