Ekonomi

Tak Libatkan Swasta, Pondasi Ekonomi Indonesia Tahun 2030 Terancam

NusantaraNews.co, Jakarta – Bank Indonesia melansir data terbaru posisi utang luar negeri Indonesia. Pada Triwulan II-2017, utang luar negeri Indonesia tercatat USD 335,3 miliar atau setara Rp 4.478,9 triliun (15/8). Angka utang ini tumbuh sebesar 2,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Peneliti ekonomi dari Universitas Indonesia Athor Subroto menyatakan beban utang luar negeri Indoensia masih cukup aman. Dengan besarnya kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur pemerintah berusaha untuk memutupi defisit anggaran.

“Utang kita menurut saya dari sisi ekonomi masih belum mengkhawatirkan masih diantara 30 persen. Itupun sebenarnya pemerintah sedang berupaya memperlebar ruang fiskal. Artinya pemerintah berusaha untuk menciptakan sumber pandapatan pajak pembaharu,” ungkap Athor, Selasa (12/9/2017).

Athor mengapresiasi langkah pemerintah untuk lebih mengoptimalkan pendapatan melalui pajak yang selama ini di hindari oleh banyak orang, terutama pengusaha-pengusaha nakal.

“Jadi niat pemerintah menutupi defisitnya itu sudah on the track, menggali poten pajak yang selama ini banyak di hindari oleh orang. Ini jadi pr kedepan,” katanya.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Athor melanjutkan dalam proses pembangunan infrastruktur pemerintah perlu melibatkan swasata. Karena pembiayaan terhadap pembangunan infrastruktur tidak bisa sepenuhnya menggunakan APBN.

“Swasta yang masih belum dilIbatkan itu banyak, dalam jangka panjang apabila tidak dimulai dari sekarang akan membahayakan pondasi ekonomi 2025 atau 2030,” katanya.

“Saya khawatir 2030 kalo ini tidak segera di lakukan dengan baik bagimana menarik pelaku2 baru terlibat khusunya swasta, tahun 2030 kita waswas,” sambungnya.

Oleh karena itu menurut Athor pemerintah harus mempersiapkan langkah-langkah agar pembangunan infrastruktur tepat sasaran dan memberika dampak signifkan terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Tetapi untuk infrastruktur ini lamgkah pertama yang harus ditempuh adalah memperkuat goverment karena untuk membuat ekonomi bergerak khususnya untuk memang kuar jawa, mencipatakan pertumbuhan ekonomi itu terjadi,” tutupmya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 19