Berita UtamaFeaturedLintas NusaPolitik

Tak Kunjung Deklarasi Maju Pilgub, Pengamat Sebut Parpol Tunggu Kepastian Khofifah

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa/Foto: Dok. Humas Kemensos
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa/Foto: Dok. Humas Kemensos

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sejumlah partai politik (Parpol) di Jawa Timur hingga saat ini masih menahan diri untuk menentukan arah dukungan kepada calon di pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Menurut Direktur Surabaya Survei Center (SSC) Mochtar W Oetomo, sejumlah Parpol menunggu kepastian Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju atau tidak di Pilgub Jatim.

“Semua kekuatan politik sekarang sedang menunggu kepastian deklarasi Khofifah. Masing-masing masih menyimpan kartu as nya. Baru akan bersikap setelah ada kepastian dari Khofifah,” kata Mochtar, Rabu (23/8).

Kepastian maju atau tidaknya Khofifah, kata Mochtar tentunya berpengaruh terhadap konstalasi politik. Sebagaimana diketahui, warga NU di Jawa Timur adalah mayoritas. Bahkan, basis terbesar NU di Indonesia ada di Jawa Timur. Dan saat ini, ada kader NU juga yakni Saifullah Yusuf yang juga turut running di Pilgub 2018

Dosen Komunikasi Politik di Universitas Trunojoyo Madura ini menyebut, jika Khofifah dan Saifullah Yusuf maju maka suara NU akan terbelah.

Baca Juga:  Banyak Jalan Rusak Parah di Blitar, Heri Romadhon: Tidak Pernah Dapat Perhatian Pemkab

“Karena maju tidaknya Khofifah berpengaruh besar pada keutuhan suara NU. Jika dia maju jelas suara NU dari elit sampai akar rumput akan terbelah. Itu akan menjadi kesempatan bagi kandidat atau partai lain untuk mencuri kemenangan,” lanjut dia.

Namun jika Khofifah tidak jadi maju, maka suara NU akan utuh untuk memilih Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018 nanti. Tentunya ini akan sulit bagi kandidat lain untuk mengalahkan Saifullah Yusuf di Pilkada serentak nanti.
“Kalau Khofifah gak maju suara NU akan cenderung ke Gus Ipul, sehingga, akan sulit bagi kandidat lain utk bersaing secara kompetititif. Itulah mengapa sampai sekarang partai masih diam semua,” pungkasnya.

Menurut Mochtar, jika Khofifah jadi maju maka bisa saja PDIP akan mengubah skenario mengusung kader sendiri, yakni Tri Rismaharini. Karena dengan mengusung Risma, sementara disisi lain Gus Ipul dan Khofifah berebut suara NU, maka ada peluang besar bagi Risma untuk menang.

Baca Juga:  Hasto Tuding Kapolda Jatim Suruh Bawahan Menangkan Prabowo-Gibran, Agusdono: Jangan Ngawur

Demikian juga dengan kandidat lain,kata Mochtar bisa saja Demokrat dan PAN nanti juga akan mengusung jago sendiri. Hal yang sama bisa saja ditempuh Gerindra dan PKS, sangat besar kemungkinannya berkoalisi dan mengusung jago sendiri jika mengharap bola muntah dari persaingan Gus Ipul vs Khofifah.

“Jika Khofifah jadi maju bisa saja Pilgub Jatim nanti akan diikuti 4 pasangan, atau bahkan bisa 5 pasangan kalau ada pasangan dari jalur independen. Tapi kalo Khofifah tidak maju 3 pasangan sudah sangat bagus.Kartu As masih disimpan rapi oleh partai-partai, sementara Khofifah memainkan bolanya.” ungkap Mochtar.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 27