HukumPolitikTerbaru

Tak Ada Cara Lain, Partai Golkar Harus Munaslub

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Mirwan BZ Vauly meminta agar Setya Novanto (Setnov) mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Mirwan, desakan Setnov untuk segera mundur karena pertimbangan elektabiltas Partai Golkar yang semakin anjlok.

“Nggak ada jalan lain, hanya itu aja caranya (Setnov mundur – red). Dari kemarin kan kita sudah berusaha untuk itu ya, mencari jalan agar Partai Golkar harus segera sadar,” ujar Mirwan di Jakarta, Sabtu (11/11/2017).

Seperti diketahui, Setnov kembali ditetapkan menjadi tersangka skandal korusi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik setelah sebelumnya memenangkan praperadilan.

“Ini sudah tersangka kedua, dan semakin lama Partai Golkar terus begini, ini nggak baik untuk pencitraan partai dan tidak bagus buat elektabilitas partai,” kata Mirwan.

BACA JUGA: KPK Kembali Tetapkan Setnov Sebagai Tersangka e-KTP

Ia berharap kepada seluruh kader Partai Golkar untuk duduk bersama mencari jalan keluar atas kondisi yang saat ini sedang dihadapi partai berlambang pohon beringin.

Baca Juga:  PPWI Adakan Kunjungan Kehormatan ke Duta Besar Maroko

“Bagaimana caranya, semua keluarga besar Partai Golkar harus duduk sama-sama. Partai nggak boleh dimatiin, dirusak terus namanya. Sudah harus berpikir bagaimana caranya untuk Munas dan mencari ketua baru. Nggak ada lagi cara yang lain,” jelasnya.

Mirwan mengaku tak mau ambil pusing jika nanti Setnov menang lagi di praperadilan andai kembali melakukan perlawanan seperti sebelumnya. Menurutnya, praperadilan adalah urusan Setnov secara pribadi, bukan urusan Partai Golkar.

“Organisasi ini kan bukan hanya ngurusin Novanto, ini organisasi besar yang ngurusin seluruh kadernya di semua daerah, ngurusin kaderisasi, menyeleksi cabup, cagub. Nggak bisa dilakukan dengan elektabilitas kayak begini, dengan citra yang buruk seperti ini,” papar Mirwan.

Oleh karena itu, Mirwan minta agar Partai Golkar segera mengganti ketua umumnya agar elektabilitas Golkar tidak semakin anjlok, apalagi dalam waktu dekat akan digelar Pilkada Serentak dan setahun setelahnya ada Pemilu. “Iya ganti Ketua Umum,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 100