Lintas Nusa

Tajimalela Peduli Banten: Derita Banten Derita Kita Semua

Seorang Pria Berdiri di Lokasi Bekas Sapuan Tsunami Banten dan Lampung (Foto by Associated Press)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Malang tidak dapat ditolak, untung tidak dapat diraih. Seperti pepatah itulah nasib para korban di Pantai Carita, Pandeglang, Banten dan sekitarnya yang terkena musibah termasuk para awak Group Band Seventeen yang terlibat dalam hiruk pikuk acara menjelang akhir tahun 2018.

Baca Juga: Terkesan ‘Berwisata’ ke Lokasi Bencana, Sikap Jokowi Tuai Keprihatinan

Penyerahan logistik dari Tajimalela Ujung Kulon ke Posko LPMP yang ada di Labuan untuk dikirim ke Kecamatan Sumur dan Taman Jaya Ujung Kulon.

Pada Rabu (26/12) siang seluruh kiriman logistik disalurkan demi membantu saudara kita yang terkena musibah tsunami pada Sabtu (22/12) malam.

Baca Juga:
Telkom Salurkan Bantuan di Lokasi Bencana Tsunami Banten
Sisakan Putra Bungsunya, Tsunami Banten Renggut Keluarga Anggota Satgas UNIFIL

“Sebelum penyerahan sumbangan dilakukan rapat koordinasi pengurus Tajimalela Ujung Kulon dengan salah seorang pembina DR. H. Endang Bahrudin sebelum melakukan pengiriman logistik,” kata Ketua Umum Tajimalela, Aep.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Korupsi, AMI Gelar Santunan Anak Yatim

Menurut Aep, Padepokan Tajimalela merupakan komunitas sosial dan budaya yang biasa bergerak membantu para korban bencana alam di Provinsi Banten. Di Kecamatan Sumur merupakan basis terdekat dengan Ujung Kulon.

“Derita Banten adalah derita kita semua, karena sekitar 500 orang tewas dan ratusan orang lain hilang serta ribuan orang mengungsi saat ini,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia dinilai masih lemah dalam mitigasi bencana sehingga korban yang jatuh selalu jauh lebih banyak dibanding bila kesiapan mitigasi bencana lebih baik.

“Andai kata pengalaman yang terjadi dimana-mana bisa diukur dan terukur dengan baik, niscaya kesiapan masyarakat untuk menghindar dari titik bencana akan jauh lebih baik lagi. Bukankah Indonesia adalah wilayah rawan bencana, sehingga ilmu mitigasi bencana dapat lebih awal dan lebih cepat dalam menangani semua bencana yang ada,” ujar dia.

Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,070