NUSANTARANEWS.CO – Tahun depan, MIG-41 Rusia mulai masuk tahap pengujian. Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Majelis Tinggi Rusia Viktor Bondarev, sewaktu masih menjabat sebagai Komandan Angkatan Udara Rusia mengatakan bahwa, Rusia memerlukan pesawat jet tempur yang sama sekali baru untuk menggantikan 250 MIG 31 yang dijuluki Foxhound oleh NATO pada 2028 mendatang. Bondarev mengatakan lebih baik berinvestasi dalam proyek baru dan meng-upgrade pesawat tempur yang ada menjadi setara MIG 31BM
Baru-baru ini, Mig Corporation dikabarkan mulai mengerjakan prototipe jet tempur MIG-41. Bila proyek ini berjalan mulus, Angkatan Udara Rusia dipastikan akan memperoleh jet tempur generasi keenam pertamanya pada tahun 2025 dan akan menjadi jet tempur termodern Rusia yang melampaui kecanggihan MIG-31BM yang sudah begitu manggentarkan.
Alexander Tarnayev, anggota Komite Pertahanan Parlemen Rusia mengatakan, MiG-41 akan menjadi jet tempur unggulan Angkatan Udara Rusia di masa depan yang melebihi semua keunggulan MiG-31BM yang kini menjadi penjaga utama kedaulatan langit Rusia.
Meski kejelasan fitur-fitur utama kecanggihan MiG-41 belum diketahui, namun satu hal yang pasti: jet tempur generasi keenam ini dapat melesat melebihi Mach 4.0.
CEO MiG Corporation Ilya Tarasenko mengklaim bahwa MiG-41 versi drone atau tanpa awak dapat beroperasi hingga ke ruang angkasa dengan senjata baru, kecepatan baru, dan jangkauan operasional baru, kata Tarasenko kepada saluran TV Zvezda.
Memang belum banyak tersedia informasi resmi mengenai karakteristik dan kecanggihan jet tempur multirole generasi keenam Rusia tersebut – seperti halnya dengan semua proyek militer modern yang selalu dirahasiakan. Sehingga tidak mengherankan bila banyak spekulasi yang beredar.
Menurut kabar yang beredar, salah satu misi utama MIG-41 adalah untuk mengintersep pesawat-pesawat pengintai hipersonik masa depan yang kini sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS), Eropa dan Cina. Oleh karena itu, untuk mencapai kecepatan tinggi pesawat dilengakapi dengan mesin turbo ramjet.
Sementara produksi masal pesawat generasi keenam ini dijadwalkan mulai tahun 2025 dan ditargetkan memasuki dinas penuh Angkatan Udara Rusia pada tahun 2028, melengkapi 15 Skadron MIG-31BM.
Meskipun MiG-41 jauh mengungguli MIG-31BM, namun dengan modernisasi avionic dan platform persenjataannya, kemampuan intersep MIG-31 Foxhound malah lebih menggetarkan dari sebelumnya.
Sejauh ini, memang hampir tidak ada yang tahu tentang mesin siluman ini, baik karakteristik maupun rincian detil penampilan eksternal dari pesawat ini. Hanya ada sketsa dari prototipe yang dapat dilihat secara online.
Kemungkinan besar pesawat generasi keenam ini akan memasuki tahap uji coba pada tahun depan. Sementara MiG-31 berhasil dimodernisasi kemampuan tempurnya serta jam operasinya hingga 15 sampai 20 tahun. Sebuah kabar buruk bagi NATO, karena Foxhound versi upgrade kini lebih menakutkan hingga dua dekade mendatang. (Agus Setiawan)