Politik

Syamsuddin Haris Sarankan Ma’ruf Amin Mundur

syamsuddin haris, ma'ruf amin, ma'ruf amin mundur, ketuamui, peneliti lipi, degradasi ulama, politik ulama, hormati ulama, nusantara, nusantaranews, nusantara news
Pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris dalam dikusi bertajuk Posisi dan Peran Ulama di Pilpres 2019 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018). (Foto: NUSNATARANEWS.CO/Romadhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris menyarankan kepada KH Ma’ruf Amin mundur dari ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) menyusul dirinya kini bersatus sebagai calon wakil presiden.

Alasan dirinya meminta Ma’ruf Amin mundur, supaya marwah ulama tetap terjaga dan tidak rusak.

“Beliau (Ma’ruf Amin) mesti mundur sebagai Ketua MUI, Rais Aam PBNU meskinya demikian, supaya tidak merusak konsep ulama itu sendiri,” kata Syamsuddin Haris dalam dikusi bertajuk Posisi dan Peran Ulama di Pilpres 2019 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).

Sampai saat ini Ma’ruf Amin belum menyatakan diri untuk mundur dari jabatantannya sebagai Ketua MUI. Haris berpandangan hal tersebut bisa mendegradasi konsep ulama.

Baca juga: Resmi Jadi Cawapres, Kiai Ma’ruf Lepas Jabatan Rais Aam PBNU

“Kalau masih (jabat Ketum MUI) ini akan mendegradasi kan konsep ulama itu sendiri,” ungkap dia.

Dirinya menegaskan bahwa jika tidak ada batas antara politik dan ulama, dampaknya konsep keulamman mengalami degradasi. “Sehingga tidak ada lagi penghormatan kepada ulama,” ucapnya.

Baca Juga:  WaKil Bupati Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Tahun 2024 Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik

Dampak lainnya, lanjut Syamsuddin, politik akhirnya dipahami sebagai pasar bebas yang bisa diikuti oleh siapapun.

Sementara, politik menurut dia, harusnya didasarkan pada fashion panggilan kesitu. “Esensi politik itu mengabdi untuk kemaslahatan kolektif. Dampak lain keterbelahan bukan hanya ulama tapi juga umat ini dampak serius,” tegasnya.

Pewarta: Romadhon
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,154