Politik

Syamsuddin Haris: Jika Orientasi Politik Hanya Pencitraan, Percuma!

pencitraan, politik pencitraan, syamsuddin haris, produk kerja, orientasi politik, nusantara, nusantara news, nusantaranews
Pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Saat disinggung tentang politik citra di Indonesia, pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris mengatakan bahwa pencitraan saat ini menjadi hal tak terpisahkan dari politik.

“Ya politik itu tak bisa dipisahkan. Mau tidak mau ada pencitraan,” kata Syamsuddin Haris kepada kantor berita online nasional NUSANTARANEWS.CO, usai mengisi acara diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11 /10/2018).

“Tapi poinnya yang penting pencitraan by produk kinerja. Jangan pencitraan saja,” sambungnya.

Baca juga: Tahun 2018: Tahun Politik, Tahun Rezim Pencitraan

Menurut dia, pencitraan dengan hasil kerja diklaim sah sah saja. Namun ia menegaskan, jika orientasi politik hanya pada pencitraan saja menurut dia percuma.

“Ya kalau politik berhenti hanya pencitraan saja ya buat apa? Musti jelas. Kinerjanya, rekam jejaknya,” ujar Haris.

Namun saat ditanya, ketika citra kemudian tak berbanding lurus kerja, Syamsuddin Haris menjawab. “Memang dalam konteks persaingan pemilu, itu kan memang selalu tidak adil,” kata dia.

Baca Juga:  Punya Stok Cawagub, PDI Perjuangan Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Baca juga: Program Pencitraan Jokowi Menguras Keuangan Negara, Termasuk Pembagian Sembako dan THR

Kenapa tidak adil? “Petahana kinerjanya sudah ada. Penantang kinerjanya belum ada. Itu masalahnya,” ungkapnya.

Menurut Haris, baginya hal itu resiko. “Resiko bagi setiap penantang ya? Dalam kompetisi pemilu termasuk pemilu presiden,” tandasnya.

Pewarta: Romadhon
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,148