Berita UtamaEkonomiPolitik

Swiss, Pintu Masuk China Bangun Ekonomi di Eropa

NUSANTARANEWS.CO – Davos summit akan digelar pada 17-20 Januri tahun ini guna membahas globalisasi ekonomi yang lebih inklusif yang digagas dan didorong China. Seperti diberitakan sebelumnya, forum ekonomi dunia berlangsung di Davos (Davos Summit) untuk membahas penolakan masyarakat dunia terhadap globalisasi, dan China mengajukan ide dan gagasa globalisasi ekonomi yang lebih inklusif sebagai jawaban sekaligus solusi atas penolakan dan keresahan masyarakat dunia.

Globalisasi ekonomi yang lebih inklusif yang digagas China telah disetujui IMF. Pemimpin Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengatakan bahwa ekonomi inklusif merupakan sebuah upaya untuk menciptakan iklim perekonomian dan perdagangan secara terbuka dan transaparan. Perdagangan telah menjadi mesin besar utama untuk pertumbuhan, kita membutuhkan mesin untuk mendukung dan mempercepat pertumbuhan, Direktur IMF Christine Lagarde dalam sebuah kesempatan.

Selain itu, menurut Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim, perdagangan dan keterbukaan ekonomi adalah dua kunci bagi Tiongkok untuk mengangkat tujuh juta orang keluar dari kemiskinan dengan cara yang cepat. Kim meminta semua negara-negara berkembang untuk merangkul perdagangan dan perekonomian terbuka untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Guna meneruskan ide besar China, Presiden Xi Jinping akan berkunjung ke Swiss untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Konfederasi Swiss Doris Leuthard. China dan Swiss akan menandatangani beberapa kesepakatan kerjasama yang meliputi politik, perdagangan bebas, budaya, adat istiadat, energi dan olahraga. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri China, Li Baodong seperti dilansir Xinhua, Kamis (12/1/2017).

Pertemuan Xi dan Doris dijadwalkan akan berlangsung pada 15 Januari sebelum Xi bertolak ke Davor Summit. Kedua negara diketahui memang telah menjalin kemitraan strategis yang inovatif serta kerjasama dalam menciptakan inovasi perdagangan. Pertemuan China dan Swiss ini merupakan kelanjutan dari kunjungan perwakilan Swiss ke China 2016 lalu.

Menurut profesor di Renmin University of China di Beijing, Wang Yiwei mengatakan bahwa kekuatan inovasi Swiss sangat menarik untuk China yang berjuang untuk restrukturisasi ekonomi.

Swiss adalah negara pertama Eropa yang mengakui status pasar ekonomi China. Dengan begitu, Wang percaya kekuatan hubungan ekonomi China dan Swiss menjadi pintu pembuka hubungan China dengan Eropa.

Baca Juga:  Aliansi Pro Demokrasi Ponorogo Tolak Hak Angket Pemilu 2024

Tak hanya itu, Xi juga tidak akan melewatkan kunjungannya ke Swiss ini tanpa mengunjungi kantor PBB di Jenewa, mampir ke WHO dan markas Komite Olimpiade Internasional.

Di PBB, Xi akan menyampaikan pidato tentang ide mendirikan community of shared destiny serta bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Komunitas bersama atau community of shared destiny adalah salah satu konsep diplomatik China untuk mendorong multilateralisme dan kerjasama internasional.

Selanjutnya, Xi juga akan menandatangani dokumen kerjasama kesehatan dengan WHO di bawah kerangka the Belt and Road Initiative.

Terakhir, ditanya apakah Xi akan menghubungi delegasi AS untuk menghadiri KTT Davos, Li Baodong mengatakan China masih terus menjalin komunikasi dengan tim transisi Donald Trump.

“Pihak Cina siap menghubungi berbagai pihak untuk mengatur beberapa pertemuan bilateral, asalkan ada kemauan dan waktu yang tepat,” kata Li mengkofirmasi. (Sego/ER)

Related Posts

1 of 10