Inspirasi

Swedia Pisahkan Murid Laki-laki dan Perempuan Demi Rasa Percaya Diri

NUSANTARANEWS.CO –  Para murid di Swedia kembali masuk sekolah setelah liburan Natal. Sekolah ini memberikan kejutan buat para murid. Kejutan itu ialah memisahkan kegiatan belajar mengajar mereka menurut jenis kelamin.

Pemisahan ini merupakan bagian dari percobaan selama enam minggu di sekolah Adolfsberg, kota Örebro.

Menurut salah satu guru di sekolah tersebut, dengan cara memisahkan murid laki-laki dan perempuan, memungkinkan mereka untuk “memperkuat pembangunan pengetahuan” di kalangan siswa yang memiliki rasa kurang percaya diri.

Kantor berita Local melaporkan bahwa, kebanyakan dari para siswa menolak uji coba bersebut.

Salah satu siswa yang menolak kebijakan tersebut ialah Beata Ejdeholt. “Jika aku ingin pergi ke sekolah khusus perempuan, aku bisa saja melakukannya, tapi itu sepertidanya tidak mungkin. Hal semacam itu telah ditutup sejak tahun 1974,” ujar Beata seperti dilansir Indpendent baru-baru ini.

“Orang-orang sangat bahagia dan marah. Kami telah mempertanyakan itu dan para murid telah menulis tentang hal itu di Instagram mereka. Kami telah mengangkat beberapa kali tapi mereka hanya mengatakan bahwa beberapa gadis merasa sulit untuk memberikan presentasi di depan beberapa orang,” sambungnya.

Sementara itu, kepala sekolah Anneli Widestrand mengatakan bahwa cara itu baik untuk mencetak siswa yang berhasil. “Saya pikir itu cara yang baik untuk memecahkan pola (masalah siswa yang miliki rasa kurang percara diri, _red), dan untuk membuat siswa lebih berhasil,” kata Anneli.

Menurut Anneli, salah satu lang yang telah dirancang dan diterapkan ialah mengujikan cara-cara baru untuk memenuhi keterampilah siswa secara individual. Sebab, dia yakin bahwa para siswi yang tidak dapat bicara atau presentasi di kelas itu, karena dikelilingi oleh para murid laki-laki.

“Para arang tua siswa telah diberitahu melalui surat terkait perubahan sistem yang mulai diterapkan. Para murid dipisah sesuai jenis kelamin untuk semua mata pelakaran kecuali khusus untuk ilmu pengetahuan,” katanya. (kiana)

Related Posts

1 of 2