NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Paslon cagub dan cawagub Khofifah-Emil tampaknya akan merajai Pilgub Jawa Timur. Hal ini tampak dari survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia Denny JA.
Direktur LSKP-LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono mengatakan survei ini menggunakan metode Multi Stage Random Sampling, melibatkan wawancara tatap muka dengan 800 responden di masing-masing provinsi dan memiliki margin of error sekitar plus-minus 3,5%.
“Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul signifikan dengan perolehan 65,8%. Posisi kedua ditempati pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta dengan 24,5%, sementara pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim memperoleh 1%. Sisanya, 8,7%, belum menentukan pilihan,”katanya, Rabu (30/10/2024).
Menurutnya, keunggulan pasangan Khofifah-Emil di Jawa Timur disebabkan beberapa faktor. Pertama, tingkat kepuasan terhadap kinerja Khofifah sebagai gubernur incumben mencapai 88,1%. Semua petahana selalu punya peluang untuk menang kedua kalinya, kecuali jika kinerjanya buruk.
Beruntung bagi Khofifah, dimata pemilih, kinerjanya dianggap berhasil.
“Kedua, popularitas Khofifah mencapai 98%, jauh di atas Tri Risma yang berada di angka 73,5%. Risma memang menjadi tokoh nasional dengan menjadi menteri di era Jokowi. Ia juga pernah menjadi wali kota Surabaya,” terangnya.
Namun, provinsi Jatim memiliki 29 kabupaten dan 9 kota. Surabaya hanya sebagian kecil dari Jawa Timur. Khofifah, kata dia sebagai petahana gubernur sudah menjelajah lebih jauh di teritori Jawa Timur secara keseluruhan. Ketiga, mesin politik KIM Plus terlihat lebih solid di Jawa Timur karena basis pemilih partai mengikuti arahan koalisi.
Selain itu, pasangan Khofifah-Emil juga mendapat limpahan dukungan dari pemilih PDIP dan PKB.
“Ini juga pekerjaan rumah bagi Tri Rismaharini. Pemilih PDIP selaku partai pendukungnya justru lebih banyak memilih Khofifah. Keempat, dari 14 daerah pemilihan (dapil), Khofifah unggul di 12 dapil, kalah hanya di dapil I (Kota Surabaya) dan dapil II (Sidoarjo). Kelima, posisi Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat NU memainkan peran penting dalam mendulang suara dari kalangan Nahdliyin,” tuturnya.
Kesimpulannya, katanya, Jawa Timur, pasangan yang didukung KIM Plus unggul berkat popularitas calon, kekuatan mesin partai, dan dukungan dari basis pemilih yang loyal. (setya)