Politik

Survei LSI: 13 Tahun Terakhir Dukungan untuk Pancasila Turun, NKRI Bersyariah Naik

Negara Indonesia yang Diproklamirkan Bung Karno-Hatta Telah Dibubarkan Lewat Amandemen UUD 1945
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Garuda Pancasila. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam kurun waktu 13 tahun terakhir, masyarakat Indonesia yang pro Pancasila mengalami penurunan sebesar 10 persen. Sementara itu, masyarakat yang ingin NKRI bersyariah justru naik sebesar 9 persen.

Data itu terungkap melalui hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada Kamis (4/10/2018).

Berdasarkan survei LSI, terhitung sejak tahun 2005-2018, publik yang pro Pancasila terus mengalami penurunan dari sebelumnya 85,2 persen menjadi 75,3 persen.

Sedangkan masyarakat yang ingin NKRI bersyariah dalam kurun waktu yang sama malah meningkat. Dari sebelumnya sebesar 4,6 persen di tahun 2005 menjadi 13,2 persen tahun 2018.

Baca juga: Masyarakat yang Pro Pancasila Menurun

Alhasil, sebanyak 72,6 persen masyarakat khawatir bila dukungan terhadap Pancasila terus mengalami penurunan.

Dengan kata lain, masyarakat Indonesia saat ini menginginkan Pancasila kembali kuat. Salah satu alasannya, kata LSI, karena hanya Pancasila yang dapat membuat pulau dan provinsi yang didominasi agama minoritas tak ingin memisahkan diri dari NKRI (275%).

Baca Juga:  Gelar Deklarasi, Pemuda Pancasila Sumut Dukung Pemilu Damai 2024

Alasan kedua, Pancasila sudah terbukti mampu merekatkan keberagaman Indonesia (23,3%).

Baca juga: Menolak Khilafah, Bukan Berarti Anti Syariat Islam

“Publik ingin Pancasila menguat karena hanya Pancasila yang dapat membuat pulau dan provinsi yang didominasi agama minoritas tak ingin memisahkan diri dari NKRI,” kata LSI.

Tambahan, pengumpulan data survei LSI dilakukan pada 14-22 September 2018. Survei ini menggunakan multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1200. Margin of error survei LSI ini sekitar 2,9 persen.

Survei LSI kali ini bertajuk Pilpres dan Kerinduan Publik untuk Indonesia yang Kuat. (eda/nn)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,149