
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas calon presiden 2019. Survei tersebut dilakukan pada 13-19 April 2018, dengan jumlah responden sebanyak 2.000, menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error dari survei +- 2,19%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Selain akseptabilitas dan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden, survei Charta Politika juga mengusung tema kemantapan pilihan & persepsi terhadap calon presiden.
Menurut Charta Politika, sebanyak 58,8 persen responden mantap memilih Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2019.
Dan untuk isu Partai Komunis Indonesia (PKI), sebanyak 11,3 persen responden setuju dengan pendapat yang menyatakan Joko Widodo adalah orang PKI atau setidaknya terkait dengan PKI. Sedangkan 50,3 persen lainnya menyatakan tidak setuju dengan anggapan tersebut.
Demikian pula soal keberpihakan pemerintah terhadap umat Islam, masih ada 14,6 persen respon menyatakan pemerintahan Jokowi tidak berpihak kepada umat Islam dan 49,1 persen menyatakan berpihak, selebihnya 26,4 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Terkait akseptabilitas dan elektabilitas calon presiden, hasil survei ini masih menempatkan Joko Widodo sebagai pemilik elektabilitas tertinggi sebesar 51,2 persen dan Prabowo Subianto sebesar 23,3 persen. Sementara Gatot Nurmantyo memperoleh 5,5 persen. Di bawahnya Anies Baswedan sebanyak 3,4 persen.
Survei Charta Politika menaruh tingkat keterpilihan Joko Widodo di atas semua tokoh nasional yang bermunculan seperti Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Anies Rasyid Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Muhaimin Iskandar.
Sedangkan untuk elektabilitas partai politik, menempatkan PDI Perjuangan di urutan teratas dengan 24,9 persen, disusun Partai gerindra 12,3 persen, Partai Golkar 11,0 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7,0 persen dan seterusnya menyusul di bawahnya Partai Demokrat (5,4%), Partai Perindo (4,0%), PPP (3,8%), Partai Nasdem (3,6%), PKS (3,5%), PAN (2,8%), PBB (0,7%), Partai Hanura (0,6%), Partai Garuda (0,2%) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di urutan paling buncit (0,2%). (red/nn/ed)
Editor: Banyu Asqalani