Berita UtamaFeaturedMancanegara

Suriah Akan Merespon Secara Militer Agresi Militer Turki di Suriah Utara

NUSANTARANEWS.CO – Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad pada hari Kamis memperingatkan bahwa negaranya akan merespon secara militer terhadap kemungkinan agresi militer Turki di Suriah utara. Pernyataan itu keluar menanggapi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan Ankara akan melakukan intervensi di Afrin dan Manbij di Suriah guna mengantisipasi ancaman militan Kurdi.

Mekdad mengatakan bahwa pasukan Pertahanan Udara Suriah telah pulih sepenuhnya dan siap menghancurkan pesawat tempur Turki yang memasuki wilayah udara Suriah, sebagaimana dilansir kantor berita Suriah SANA.

Ketegangan baru dengan cepat meningkat setelah Turki mengancam akan meluncurkan sebuah operasi militer ke wilayah Afrin yang dikuasai Kurdi di provinsi Aleppo, Suriah utara. “Afrin, serta wilayah utara dan timur laut merupakan wilayah territorial Suriah, tegas Mekdad.

Setiap serangan terhadap Afrin merupakan tindakan agresi terhadap kedaulatan Suriah, tambahnya.

Seperti diketahui, Turki dilaporkan telah menempatkan pasukan bersenjata lengkap di perbatasan Suriah dengan siaga tinggi guna mempersiapkan operasi di Afrin melawan pasukan bersenjata Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang disebut sebagai organisasi teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan, yang dilarang di Turki.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Turki mengancam akan melancarkan operasi di Afrin setelah koalisi pimpinan AS membentuk pasukan khusus berkekuatan 30.000 personil di bawah komando Pasukan Demokratik Kurdi (SDF), di Suriah utara.

Menurut sumber Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dikutip oleh kantor berita SANA mengatakan bahwa urusan dalam negeri di negara manapun harus dikelola oleh orang-orang di negara itu. “Urusan dalam negeri negara manapun di dunia adalah hak eksklusif orang-orang di negara tersebut, sehingga tidak ada yang berhak mencampurinya karena hal tersebut melanggar hukum internasional.

Komentar tersebut dirilis setelah pernyataan Menlu AS Rex Tillerson, yang dibuat pada 17 Januari lalu, yang menyatakan bahwa AS akan terus mempertahankan kehadiran militernya di Suriah guna mencegah bangkitnya kembali kelompok teroris ISIS sekaligus menjatuhkan Presiden Suriah Bashar Assad. Tillerson juga dengan tegas mengatakan bahwa AS, akan berusaha mencegah upaya Iran meningkatkan pengaruhnya yang lebih besar di kawasan. (Banyu)

Related Posts

1 of 12