Surat Kepada Engkau Ibu
Ibu,
Jangan paksa aku jadi apa
Aku takut maumu tak pernah tercipta
Ibu,
Jangan tanya aku harus jadi apa
Sebab aku tak tahu harus bagaimana
Ibu,
Doakan saja anakmu yang terpenjara
Agar dengung welas asihmu terpatri selalu dalam jiwa
Annuqayah, 2019
Dalam Antara
;salam maaf untuk Eppak-Emmak
ajari aku lenyap
meski melebur pada gelap
ajari aku susut
meski perlahan merengkuh rasa takut
ajari aku tak memilih pergi
meski berkali-kali terbangun dari ilusi
ajari aku tersenyum
meski duka berselubung penderitaan
ajari aku tetap berdiri
meski tegaknya tak pernah berarti
ajari aku berlari
meski langkahnya berhari-hari
ajari aku tak gelisah
meski desau risau tumpah ruah
ajari aku ber-Tuhan
meski hidup seringkali tak bertujuan
ajari aku patuh dalam doa
meski diri acapkali melebur pada dosa
ajari aku memimpikan surga
meski pada nyatanya neraka menjemput asa
dalam samudera terkelam dari palung lorong kosong mencari petunjuk jalan
memupus segala batasan pada alasan, sebab gulita penuh kehampaan kenaifan
Annuqayah Lubangsa, 2019
Suara
telah
terdengar
isyarat
dari
seberang
meminta
tanggapan
pertimbangan
Remas, 2019
Penulis: Fadhil Sekennies. Nama pena dari Moh. Fadil Hasan. Menyantri di Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa, suka bercanda dengan malam. Lahir di pulau Madura tepatnya di desa Pakondang Rubaru Sumenep.