Surat Kabar Pagi, Menanti Datangmu puisi karya Fadhil Sekennies
Surat Kabar Pagi
kala pagi menanggal senyum gemelugut embun rekah
menelusuri desau coba membuncah ruah
pada bentangan cakrawala mengantartika di singgasana awang-awang
berhasrat kabar merebak sempurna
selamat kabar pagi
dari surat tersirap syarat rapi
begaimana kabarmu?
bagaimana pagimu?
bagaimana suratku?
semilir tawar angin nyeri selaksa kelambu berdebu
berhias rebas-rebas di kabin tamu
surat sajak ini adalah sajak-sajak anak perantauan
lalu dimana kau tuangkan?
aku tak meragu pada kabar
aku tak cemburu meski pagi masih hambar
hanya saja aku tak pernah tahu
diammu menggetar nadi mendendang syahdu
Lubangsa, Juni 2019
Menanti Datangmu
Dek…!
aku masih menunggumu dari kejauhan
ketika temu tak lagi membakar rindu
sampai raungan jalan merubah menjadi dengungan merdu
sampai aku temukan kesunyian dalam kebisingan duniamu
sampai ku dengar alunan bahanamu mengetuk pelan di telingaku
Annuqayah, 2019
Penulis: Fadhil Sekennies. Nama pena dari Moh. Fadil Hasan. Menyantri di Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa, suka bercanda dengan malam. Lahir di pulau Madura tepatnya di desa Pakondang Rubaru Sumenep.