Sebuah Puisi, Surat Cinta untuk KH Maimoen Zubair
Karya Toni Kahar
Surat Cinta Padamu
:Untuk KH Maimoen Zubair
Ruang rindu ini
Tak cukup membendung
Wahai Kiai
Bagaiaman aku harus
Menampungnya
Kecuali aku raba dadaku
Seraya menghempaskan semuanya
Lewat air mata.
Itu hanya jalan terakhir
Menangkup rindu
Menyumpat duka
Menangkal ketidakpatutanku
Terlalu mengharapkan
Engkau segera kembali
Padahal
Baru saja
Aku dan engkau berpisah
Wahai kiai
Matahari yang hendak terbit kala itu
Adalah muram bagiku
Tak cukup seribu tahun
Aku menangkup rindu
Sebab wajahmu masih jelas
Aku buang jauh-jauh
Tapi tetap saja
Wajahmu masih lekat
Wahai Kiai
Suratku untukmu;
Bukan apa-apa
Kecuali petuah-petuahmu
Aku amalkan ketika pulang nanti,
jejakmu aku perjuangkan
mungkin itu sedikit membuatmu tersenyum.
Engkau menjulurkan tangan
Aku akan menjulurkan tangan
Engkau berjalan
Aku akan berjalan
Engkau berjuang
Aku pun berjuang
Engkau bersaksi
Aku pun bersaksi
Tapi
Engkau bertemu yang Ahad
Berat rasanya aku jawab
Kecuali kau doakan kami
Wahai kiai
Mendapat ilmu manfaat
Kau doakan kami
Menjadi santrinya santri
Ila yaumil qiyamat
Kau doakan kami
Bernaung di bendera Kanjeng Nabi Muhammad
Rembang, 07 Agustus 2019
Toni Kahar adalah penyair kelahiran Sumenep 3 Desember 1996. Hobi menulis puisi, cerpen, dan resensi. Saat ini belajar di PP. Al-Anwar 3 Sarang Rembang. Bukunya yang telah terbit berjudul Ketapel dan Burung-Burung di Pohon Asam.