Surat Cinta Dari Palestina – Puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch

Bocah Palestina mengacungkan dua jari perdamaian pada dunia. Foto: Dok. Gazanews

Bocah Palestina mengacungkan dua jari perdamaian pada dunia. Foto: Dok. Gazanews

Puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch

SURAT CINTA DARI PALESTINA

Sepucuk surat cinta ini jatuh dari langit di tengah malam
Melayang dalam desau angin dan tetes embun
Kini sampai di pintu kalbuku

Wahai Jibril, bicaralah!

Berkisah tentang resah
Dalam orkestra dengung lebah
Sepucuk duri menyengat tidur malamku

Gerimis linggis jatuh di depan Gua Hira
Menggali jutaan mata air cahaya
Memuncratkan gemuruh takbir di cakrawala
Palestina mengucap luka dan rintih tadarusku

Kubaca surat cintamu dengan terbata-bata
Makrifat Alif di jaring laba-laba
Menjerat anak panah rindu dalam batinku

Palestina adalah perih yang purba
Menyelinap dalam dekap
Pada nikmat dan sekarat yang berhulu di samudera biru
Menjadi prasasti dan luka di dalam dada
Pada album Al-Amin yang bermukim di rumah semesta

Jejak siapa yang memerah di sini
Makrifat hijrah yang bergerak dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa

Saat sejarah bermandi darah berkafan marwah
Saat racun dan tuba mengalir di kota tua
Palestina mencatat segalanya

Kutemukan jutaan lebah dalam kemah hijrahku
Aku tersengat jarum hakikat

Aku meronta di jaring laba-laba
Gerimis makrifat membasahi bening kalbu
Menjadi anggur iman dalam cawan suciku

Kutenggak arak dan madu dari cangkir takbirku
Mata air airmata siapa ini
Yang mengalir dari puncak Jabal Nur
Bercipratan di Jabal Rahmah
Merayakan kehadiran Al-Amin dalam denyut jantungku?

Palestina mencatat segalanya
Saat mawar langit membuka kelopaknya
Ketika ribuan bintang jatuh menaburkan permata

Di Gerbang Sidratil Muntaha kuseruput anggur cinta dari cangkir cahaya

Mihrab siapa ini?
Kutenggak bergelas-gelas madu di haribaan Raudlah yang memeluk jiwaku

Demi cinta kucumbui syair-syair zikirku
Demi rindu kurenda getar gurindam dalam tasbihku

Palestina adalah seloka keluh-kesahku
Palestina adalah gurindam kasih-sayangku
Palestina adalah syair getir langkah hijrahku

Wahai Jibril, bicaralah!

(Embun Palestina, 2017)

Baca puisi-puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch di rubrik Puisi (Indonesia Mutakhir).

*HM. Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional. Tahun 1984 mendirikan Lingkaran Sastra Pesantren dan Teater Sakral di Pesantren Tebuireng, Jombang. Pada tahun itu pula tulisannya berupa puisi, esai dan kolom mulai menghiasi halaman berbagai koran dan majalah nasional, seperti Horison, Prisma, Kompas, Sinar Harapan dll. (Selengkapnya)

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.

Exit mobile version