EkonomiPolitik

Sumpah Trump soal Laut China Selatan, Dinilai Sebagai Pernyataan Perang

NUSANTARANEWS.CO – Media massa Cina menilai salah satu pernyataan pemerintahan  Amerika Serikat (AS) yang baru dipimpin Donald Trump sebagai pernyataan perang.

Pernyataan yang dimaksud adalah isi sumpah Trump yang salah satu berisi, AS tidak akan membiarkan Cina mengambil pulau-pulau yang berada di perairan internasional di Laut Cina Selatan.

Pernyataan yang disampaikan oleh juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer hanya beberapa hari setelah presiden baru dilantik. Sebuah pernyataan yang menyiratkan bahwa, AS akan meninggalkan kebijakan dengan hati-hati yang menyangkut klaim-klaim kewilayahan Cina di Asia.

“Amerika Serikat akan memastikan bahwa kami melindungi kepentingan kami di sana,” tegas Spicer kepada media, seperti dikutip nusantaranews, Selasa (24/1/2017).

Spicer menyatakan demikian untuk menjawab pernyataan media massa apakah dia setuju dengan pernyataan calon menteri luar negeri Rex Tillerson bahwa China jangan dibiarkan memiliki akses ke kepulauan yang disengketakan banyak negara di Laut Cina Selatan.

“Jika pulau-pulau itu berada di perairan internasiomal dan seharusnya bukan bagian Cina, maka ya, kita akan memastikan bahwa kita mempertahankan perairan internasional dari akan diambil alih oleh sebuah negara,” lanjutnya.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Hadir Deklarasi Ribuan Purn TNI-Polri Dukung Prabowo Gibran di Bandung

Terang saja, pernyataan Tillerson kepada Senat 11 Januari 2017 lalu langsung memicu kemarahan media massa Cina yang menyebut pandangan calon menteri luar negeri itu sebagai pernyataan perang.

“Kita akan mengirimkan sinyal jelas kepada Cina bahwa, pertama hentikan pembangunan pulau (buatan), dan kedua akses kalian ke pulau itu tidak akan diberikan,” terang Tillerson saat ditanya Senat apakah dia akan mengambil kebijakan yang lebih agresif kepada China atau tidak. (Sule/Red02)

Related Posts

1 of 37