SUMPAH BURUH
kita manusia indonesia
beralam satu alam indonesia
kita manusia indonesia
bermodal satu modal indonesia
kita manusia indonesia
bersumpah satu memanusiakan manusia
kita manusia indonesia
bertekad satu menolak kenaikan hargaharga
kita manusia indonesia
bernurani satu bayar buruh selayak keringatnya
may day, 1 mei 2016
AKU AIRMATA
melalui telpon aku mengenal kebaikanmu
setidaknya kebaikan suaramu
tanpa cinta jarak purwokerto yogyakarta
sejauh jakarta papua
lobanglobang jalan raya masih pada tempat yang sama
tambah hari tambah pula jumlahnya
seorang lakilaki digelombangkan oleh lobanglobang jalanan
seorang pejantan melipat rasa sakit ke dalam saku celananya
tetapi suaramu mengenalkan kepada kebaikan
tetapi kebaikanmu mengingatkan aku kepada ibu
kebaikanmu perwujudan dari rasa cinta
kebaikan ibu sabda dari kasihsayang tanpa jeda lobanglobang
lantas aku menangis
begitu mengingat ibu
aku menjadi manusia tanpa tulang
tetapi aku dikuatkan oleh airmata
setidaknya airmata inilah yang
masih menjadi tanda
bahwa aku selalu ingin menjadi manusia baik
seperti doadoa ibu yang
di masa kanak sebagai penutup dongeng
“merasa menjadi rapuh
justru awal menjelma tangguh
dan airmata membuat jiwa kita mandi
dan segar kembali”
begitulah katamu yang
melupakan aku kepada lobanglobang jalan raya
melenakan aku kepada memikirkan indonesia
toh aku hanyalah penyair cinta
dan urusan mendengarkan suaramu
adalah kewajibanku atas cinta
aku akan selalu memasukkan suaramu
ke dalam telinga hatiku
tidak akan kucatat lagi lobanglobang jalan raya
tidak akan kulupakan lagi suarasuaramu yang
mampu menjadikan aku airmata
menutupi lobanglobang jalan raya indonesia
yogyakarta 1 juni 2016
Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Achid alumnus Sastra Indonesia Pascasarjana UGM (Magister Humaniora), jadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan sekarang sedang studi Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.
Buku-buku karya Achid : (1) Buku puisi, Rumah Cahaya (1995). (2) Buku esai, Sastra Melawan Slogan (2000). (3) Buku kajian sastra, Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (2002). (4) Buku puisi, Ijinkan Aku Mencintaimu (2002). (5) Buku puisi, Tunjammu Kekasih (2003). (6) Buku puisi, Beribu Rindu Kekasihku (2004). (7) Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). (8) Buku esai, Sastra Pencerahan (2005). (9) Buku kajian sastra dan tasawuf, Gandrung Cinta (2008). (10) Buku kajian sastra, Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron (2009). (11) Buku puisi, Yang (2011). (12) Buku puisi, Kepayang (2012). (13) Buku puisi, Hyang (2014).
Website: www.wachid.8m.com; E-mail: [email protected] dan [email protected]; Twitter @abdulwachidbs; Facebook: www.facebook.com/abdulwachidbs