Puisi

Suluk Muharram

Marhaban ya Ramadhan - Puisi Jose Rizal Manua. (FOTO: ISTIMEWA)
Suluk Muharram. (Foto: Istimewa)

Suluk Muharram

Munajat di abad sekarat
Kupeluk suluk dengan rindu yang remuk
Kutikam kantuk agar diri tak kian membusuk

Dalam tempayan agungMu
Kunyalakan gairah cintaku
Pada puisi yang tak cuma kata
Pada lagu yang tak hanya merdu

Muharram merajang rinduku
Muharram mencacah resahku
Merayakan cinta pada yatim-piatu
Hari raya setajam sembilu

Muharram mendidih dalam doa-doaku
Harum bunga Padang Karbala
Menderapkan jejak luka pada ziarah kalbuku
Menjelma suluk seribu rindu

Wahai jiwa yang menghasratkan mata air cahaya
Kupinang terang untuk suluk muharram ini
Agar kutemukan jalan pulang
Agar menyatu dengan Sang Maha Rindu

Gus Nas Jogja, 2019

 

 

 

Tentang Penulis: HM Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.

Related Posts

1 of 3,052