Lintas NusaPeristiwa

Sukses Menata Kawasan Kumuh, Pemkot Malang Raih SINDO Weekly Government Award 2017

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kota Malang sukses meraih penghargaan tata kota terbaik dalam SINDO Weekly Government Award 2017 Senin (03/04/2017) malam tadi.  Penghargaan prestisius ini pantas diraih sebab Pemerintah kota Malang dengan baik menjalankan program tata kelola kota berkelanjutan.

Award tata kota ini melengkapi sejumlah penghargaan lain yang telah diraih oleh Kota Malang. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif Walikota Malang, H. Muhammad Anto beserta seluruh warga Kota Malang.

Selain itu, sebagai kota pendidikan dan pariwisata dengan luas wilayah 110,06  KM dengan 5 kecamatan dan 57 kelurahan lengkap dengan seluruh potensi daerah yang dimiliki, pemerintah Kota Malang bertekad menata kota Malang dengan sebaik-baiknya.

Menjawab pertanyaan awak media tentang kiat dan strategi yang diterapkan guna meraih Award dan juga tentang tata ruang kota, Anto mengatakan telah memiliki sebuah program penataan kota yang dapat diterapkan hingga dua puluh tahun kedepan menata kota.

Beautifull Malang
Beautifull Malang

“Kebetulan sekali kami memang memiliki sebuah program untuk bagaimana merubah dan mengatur tata kelola kota berkelanjutan, jadi saya bikin sebuah program tata kelola kota berkelanjutan untuk kota malang. Bahkan kami sudah membuat apa namanya hal ini sebagai bagian dari pilot project juga kementerian PUPR seratus kosong seratus dimana seratus persen itu ttg sambungan air bersih yang  kosong ini zero kumuh yang seratus persen nya masalah sanitasi” ungkapnya.

Baca Juga:  Gerindra Jatim Beber Nama-Nama Calon Kepala Daerah Yang Diusung

Dalam menata Kota, pemerintah Kota Malang melibatkan seluruh masyarakat. “Motivasi kita motivasi masyarakat untuk merubah lingkungan ini. Disitulah kita bergerak mencoba melalui program otonomi work kelurahan dan otonomi work kecamatan. Otonomi ini saya munculkan kepada masyarakat bagaimana ide-ide masyarakat ini bisa dikembangkan sendiri melalui lingkungan masing-masing disitu kami berikan kekuasaan,” tutur Anto.

“Kami mencoba memang dari bottom up,dari bawah ke atas, tidak dari kita ke bawah tapi dari mereka sendiri. Akhirnya muncullah disitu sebuah kepercayaan trust dari masyarakat sendiri akhirnya kampung-kampung yang kumuh itu bisa memberikan perubahan secara sosial ekonomi,” imbuhnya.

Selain itu pemerintah juga menerapkan program pendampingan dengan sistem bottom up dan kolaborasi sistem quadro helic dengan melibatkan seluruh warga kota, serta program CSR pengusaha untuk menata spot spot yang ada dimana salah satunya adalah penyedia peralatan bermain anak di setiap RPTRA, Pro Kids Club dari PT. Prolandsekap Indonesia.

Baca Juga:  Banyaknya Hoax Gempa Tuban, Ini Pesan Khofifah
Beautifull Malang
Beautifull Malang

“Masyarakat kita yang antusias ini kami berikan masing-masing kelurahan-kelurahan ini sebuah spot untuk bagaimana mencoba mengubah di masing-masing RW yang ada di kel yang ada d kota malang ini. Mereka ini didampingi melalui program pndampingan, ada kolaborasi koadri gelis dimana ada akademisi, ada pemerintah, yang ketiga masyarakat yang kreatif, yang keempat adalah pengusaha pihak ketiga untuk memberikan CSR nya membangun lingkungan yang ada. Kebetulan selama ini pembangunan penataan pengelolaan Kota mulai taman dan lingkungan itu, semua CSR, bukan pakai dana APBD,” pungkasnya. (Yameen)

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

No Content Available