Rubrika

Sudjiwo Tedjo Sedih dan Iri Mbah Moen Wafat di Makkah

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair (Mbah Maimoen) memberikan pengarahan pada forum bahtsul masail ad-diniyah al-waqi'iyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2017, Mataram, Jumat (24/11). Foto: Dok. Munas Alim Ulama
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair (Mbah Maimoen) memberikan pengarahan pada forum bahtsul masail ad-diniyah al-waqi’iyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2017, Mataram, Jumat (24/11). Foto: Dok. Munas Alim Ulama

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ulama masyhur dan karismatik KH Maimoen Zubeir yang akrab disapa Mbah Moen wafat di tanah suci Makkah, Arab Saudi, Selasa, 6 Agustus 2019, jam 8.17 WIB pagi tadi.

Sosok Mbah Moen yang dikenal sebagai pribadi yang disegani dalam kancah perpolitikan Indonesia bakal dimakamkan di kota kelahiran Nabi Muhammad, Makkah.

Selama ini, Mbah Moen tak hanya dikenal sebagai pemimpin pesantren besar, Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Mbah Moen juga aktif berpolitik melalui PPP.

Sejumlah politisi papan atas merasa kehilangan atas kepergian Mbah Moen. Tak hanya dari elite politik pulalah yang berduka melainkan juga dari kalangan budayawan Indonesia seperti Sudjiwo Tedjo.

Melalui Twitter, Budayawan bernama asli Agus Hadi Sudjiwo itu turut mengungkapkan rasa kehilangan ketika mengetahui Mbah Moen dipanggil yang Maha Kuasa.

Mbah Tedjo sapaan akrab Sudjiwo juga mengaku sedih dan iri atas meninggalnya Mbah Moen di tanah suci saat menjalankan ibadah haji.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Mbah Moen, maafkan karena saya sedikit banyak masih bersedih atas wafatmu. Harusnya saya 100 % bangga krn cara wafatmu sangat asyik dan bikin iri,” tulis @sudjiwotedjo, pada Selasa (6/8).

Informasi terkini, jenazah Almarhum Mbah Moen telah tiba di kantor Daker Makkah. Setibanya di lokasi disambut jemaah dan petugas haji yang sudah memenuhi ruangan daker.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut serta mengiringi jenazah sejak di 0RS An Nor, lalu ke pamandian di Syauqiyah dan disemayamkan di Daker Makkah.

Kemudian lantunan tahlil mengiringi keberangkatan jenazah Mbah Moen dari tempat pemandian Masjid Muhajirin di Kawasan Syauqiyah Makkah menuju Kantor Urusan Haji Indonesia, di Kawasan Syisyah, Makkah.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Setibanya di KUHI Makkah, jenazah Alm. Mbah Moen disambut ratusan santri dan petugas haji Indonesia. “Jenazah akan disemayamkan di sini, sebelum dibawa ke Masjidil Haram untuk dishalatkan,” tutur Menag Lukman dalam cuitan Twitter resmi Kemenag.

Jemaah dan petugas haji yang memadati ruang Daker Makkah bersama Menag Lukman melaksanakan salat jenazah almarhum Mbah Moen. Shalat jenaza diimami KH Anwar Manshur Lirboyo, dilanjutkan dengan tahlil dan doa.

Usai shalat jenazah, Menag Lukman menyampaikan, alm. Mbah Moen rencananya akan dimakamkan di Ma’la. “Kita sedang ikhtiar kan agar almarhum dapat dimakamkan di Ma’la. Karena sebenarnya pemakaman itu khusus untuk penduduk Makkah. Tapi kita ikhtiar kan,” kata Menag.

Hingga saat ini lantunan Yasin dan tahlil menggema di ruang kantor Daker Makkah, dipimpin Ustadz Khoirul Huda Basyir. (red/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,152