Berita UtamaPolitik

Sudirman Said Cemas Kalau Bangsa Ini Dikelola Ugal-Ugalan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Memperingati hari lahirnya Presiden RI pertama Soekarno yang ke-116, konsep berbangsa dan bernegara kini kembali diuji di tengah memanasnya politik nasional. Terkait isu suku, ras, dan agama isu radikalisme maupun isu komunisme.

Terlebih lagi terkait fenomena menurunnya rasa bangga menjadi bangsa Indonesia saat ini, termasuk gejala semakin terkikisnya konsep bangsa yang telah digagas oleh pendiri bangsa ini.

Mantan Menteri ESDM 2014-2016, Sudirman Said mengatakan bahwa, rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia bisa muncul jika nilai-nilai luhur yang dicita-citakan para pendiri bangsa itu dijalankan.

“Sebaliknya jika kita abaikan dan kita cenderung hidup ‘ugal-ugalan’ membuang hal-hal luhur maka kebanggaan itu lenyap dengan sendirinya,” ujar Sudirman kepada Nusantaranews melalui pesan singkat, Selasa (6/6/2017).

Menurut Ketua Tim Sinkronisasi Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies-Sandi ini, peran pemimpin sebagai pemberi teladan sangat menentukan ke arah mana bangsa ini hendak dibawa.

Sudirman menyampaikan, bahwa para pemimpin masa kini dan masa mendatang harus mampu menterjemahkan paham kebangsaan dalam konteks kekinian. “Cara mengelola keberagaman bangsa hari ini dan ke depan akan jauh lebih kompleks dari pada di masa lalu,” ungkap dia.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Namun sayangnya, lanjut dia, tingkat kecanggihan dalam mengelola negara sedang mengalami penurunan drastis. “Terlalu banyak norma-norma luhur yang diabaikan dan kita sedang diuji oleh pragmatisme yang akut,” tutur Sudirman.

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7