NUSANTARANEWS.CO – Siapa gemar memasak? Jenis masakan apa yang paling sering anda masak? Apakah anda terbiasa memasak dengan cara menumis? Bagi anda yang gemar memasak sayuran dengan cara menumis, sekarang mungkin anda harus beralih ke jenis masakan lain.
Menumis, seperti yang terbiasa kita lakukan pada sayuran kita mungkin terlihat sehat, kita juga dapat memilih tingkat kematangan masakan kita sesuai selera. Namun sebuah penelitian menemukan bahwa memasak dengan cara menumis dapat berdampak buruk karena memancarkan partikel lemak mikroskopik ke udara, yang mungkin berbahaya jika dihirup.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para periset dari Texas Tech University dan Utah State University. Mereka melihat bagaimana reaksi yang ditimbulkan saat minyak dipanaskan di penggorengan dan kemudian mencatat apa yang terjadi saat tetesan air atau sayuran ditambahkan kedalam wajan berisi minyak panas tersebut.
Mereka nenemukan hasil yang ‘dramatis’ bahwa air bisa menyebabkan lemak meledak dan menerbangkan tetesan-tetesan minyak yang sangat kecil ke udara, yang dapat terhirup dan memiliki potensi bahaya.
Para ilmuan mengatakan makanan seperti ayam atau keripik mungkin merupakan penyebab terburuk penyemprotan minyak ke udara karena daging unggas dan sayuran mengandung sejumlah air.
Asisten profesor Jeremy Marston di Texas Tech University mengatakan, “Kami telah menemukan bahwa sejumlah besar tetesan minyak kecil dilepaskan bahkan saat (hanya) tetesan kecilpun bersentuhan dengan minyak panas.”
“Fenomena yang dihasilkan sangat dramatis, anda dapat melihat pelepasan peledak saat air terjebak di di bawah minyak , tiba-tiba menguap. Hal ini menyebabkan film minyak pecah dan mengirimkan tetesan minyak terbang.”
Ini bukan hanya terkait dengan polusi udara di dapur, mungkin kecepatan dari uap minyak tersebut juga mampu mencemari udara di ruangan lain. Para peneliti mencoba merekam dengan perekam video berkecepatan tinggi dan menghitung ukuran dan distribusi semburan minyak yang dilepaskan dan untuk melihat seberapa jauh jangkauannya di dapur dengan atau tanpa ventilasi.
“Sudah diketahui bahwa jutaan ematian di seluruh dunia terjadi karena polusi udara dalam ruangan, tapi kami belum tahu betapa banyak memasak di dapur berventilasi buruk yang berkontribusi,” tambah Dr. Marston.
Para peneliti berencana melakukan studi lanjutan yang lebih terperinci untuk mengukur seberapa besar pengaruh aerosol berbasis dapur terhadap polusi udara dalam ruangan. Mereka berharap temuan mereka saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kesadaran kesehatan di masyarakat akan pentingnya memilah cara memasak yang paling aman dan juga adanya ventilasi yang baik di setiap ruagan.
Penulis: Riskiana
Sumber: The Telegraph