NUSANTARANEWS.CO, Beirut – Organisasi Hizbullah yang berbasis di Lebanon menyatakan siap menghadapi Amerika dan Israel yang dinilai berusaha campur tangan dalam pemilihan parlemen Lebanon bulan Mei mendatang. Campur tangan kedua negara tersebut dengan tujuan mengurangi jumlah anggota parlemen dari kelompok Hizbullah dan blok sekutu politik.
“Amerika berusaha ikut campur dalam pemilihan ini untuk mengurangi jumlah anggota parlemen kita dan blok sekutu politik,” karta wakil kepala kelompok Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem dikutip penyiar Al-Manar.
“Amerika Serikat mencoba untuk mensubordinasikan Lebanon (ke orang asing). Israel dan Amerika tidak memiliki upaya untuk menyerang Lebanon dan menjatuhkan sanksi kepada kita. Hizbullah, bagaimana pun merupakan hambatan bagi pelaksanakaan kebijakan tersebut,” tambah Qassem.
Dia menegaskan Hizbullah dan organisasi Syiah lainnya akan melindungi Lebanon dari skema penjajahan AS dan Israel. Apalagi, kata dia, kedua negara tersebut terus berupaya menghancurkan Lebanon, tentu tak akan dibiarkan begitu saja.
Sebelumnya pejabat militer Israel, Mayjen Yaakov Barak, mengatakan bahwa target perang Lebanon berikutnya adalah membunuh pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, yang akan menjadi penentu kemenangan dalam perang Israel melawan Lebanon di masa depan.
Seperti diketahui, Israel masih dendam dengan kekalahannya dalam Perang Lebanon 2006 yang hanya berlangsung selama 34 hari. Di atas kertas, militer Israel yang didukung oleh jet-jet tempur mutakhir dan MBT canggih Merkava seharusnya memenangkan pertempuran yang tidak seimbang tersebut.
Namun berkat kerja intelijen, Hizbullah berhasil mengetahui kekuatan dan strategi militer Israel, termasuk kelemahan MBT andalan Israel Merkava. Sehingga Hizbullah mampu melumpuhkan tank-tank canggih Israel tersebut dan konsentrasi pasukannya.
Qassem mengklaim Hizbullah merupakan pilar bagi negara Lebanon dan memberi kontribusi pada kekuatan dan stabilitas negara beribukota Beirut itu.
“Hizbullah adalah bagian integral dari lembaya pemberdayaan, membentuk masa depan, mempertahankan kemerdekaan dan mencegah rezim penjajah (Israel),” katanya.
Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mendesak warga Lebanon untuk berpartisipasi dalam pemilihan 6 Mei mendatang. “Pemilih harus mempertimbangkan kepentingan nasional saat memilih kandidat dan memberikan suara untuk mereka. Orang-orang harus mendekati jajak pendapat legislatif yang akan datang dari perspektif pemenuhan tanggung jawab terhadap negara,” katanya dalam sebuah pidato di televisi dari kota timur Baalbek di Lebanon Timur 24 Februari lalu.
Nasrallah juga mengingatkan agar pemilih jangan memilih orang-orang yang akan menyerahkan Lebanon kepada AS, Israel dan siapapu yang berafiliasi dengan mereka karena tujuannya hanya ingin cadangan minyaknya saja, dan mereka berkonspirasi untuk menghancurkan ekonomi Lebanon. (red)
Editor: Eriec Dieda