NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aktivis Senior sekaligus orator ulung Sri Bintang Pamungkas mengungkapkan perihal sebuah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Cina. Menrut SPB kunjungan Presiden Jokowi aneh, sebab dinilai tidak punya tujuan khusus.
“Bisa juga karena tujuannya tersembunyi, agar tidak diketahui umum. Ternyata betul! Jokowi mendapat tugas dari Bos RRC (Republik Rakyat Cina) untuk memasarkan Program RRC yang dikenal dengan Jalan Sutera Laut kepada negara-negara Asean,” ungkap SPB dalam catatan kritisnya yang disebar, Selasa (16/5/2017).
SPB menilai bahwa Program RRC tersebut sudah dalam pikiran mereka sejak sebelum Jokowi menang Pilpres tahun 2014. Hanya saja, kata SPB, Jokowi sudah diberitahu.
Simak: One Belt One Road, Strategi Cina Caplok Kedaulatan NKRI
“Sebulan sesudah selesai dilantik, Jokowi berangkat ke Beijing untuk bicara di APEC. Di situ Jokowi bicara soal Toll Laut dan Poros Maritim. Rupanya Program Jokowi ini tidak lain adalah untuk menyambut Program RRC menjadi satu-kesatuan yang kemudian disebut One Belt One Road (OBOR),” katanya.
Dengan kata lain, lanjut SPB, pikiran Jokowi dan Xi Jinping ini sebenarnya “satu”. “Xi adalah otaknya, Jokowi adalah penyambung lidahnya,” ujarnya.
Menurut SPB, Jalan Sutera Laut merupakan rencana expansi RRC untuk menguasai ekonomi Asia Tenggara. Indonesia dianggap sebagai Saudara Tua, paling tidak, pada Era Soeharto. Oleh sebab itu pilihan jatuh kepada Indonesia.
Baca: IREES Sebut Reklamasi Didesain dan Diperuntukan Untuk Cina
“Tapi era Soeharto sudah lewat. Sehingga, pilihan terhadap Jokowi diduga sebagai pilihan karena pribadinya. Lebih tepatnya, Jokowi memang sudah dirancang untuk dipilih RRC. Demikian pula sangat mungkin Jokowi adalah pilihan RRC untuk menjadi Presiden RI. Demi menguasai Asia Tenggara, dan sekaligus NKRI yang kaya raya,” kata SPB.
Karena itu, lanjutnya, tidak terlalu mengherankan, kalau Prgram Susi Pujiastuti, Menteri Perikanan, adalah untuk menguntungkan pihak Asing, termasuk RRC. yaitu dengan melemahkan posisi para nelayan kita di laut.
“Karena itu sudah selayaknya masyarakat mulai menduga, dengan demikian, Jokowi sedang memainkan tokoh undercover sebagai agen RRC?!,” tandasnya.
Telusur: Amien Rais Tantang Menko Kemaritiman Adu Data Proyek Reklamasi Teluk Jakarta
Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman