Politik

Soeharto Diberi Gelar Pahlawan, Eva Sundari: Melukai Mahasiswa yang Berjuang?

NUSANTARANEWS.CO – Menjelang Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2016, muncul kembali wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI Kedua, Soeharto, dan Presiden Keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menanggapi hal tersebut, Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari, mengungkapkan bahwa dirinya tidak setuju jika Soeharto mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

“Kalau Gus Dur setuju saya, tapi kalau Soeharto nggak lah,” ungkapnya singkat kepada wartawan di Gedung Nusantara I DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (9/11).

Menurut Eva, ketidaksetujuannya terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto lantaran masih banyak kasus di masa pemerintahan Soeharto yang belum terselesaikan hingga hari ini.

Terlebih lagi, lanjutnya, kasus-kasus yang menyangkut praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Jadi kita belum legowo, dampak dari situasi yang kurang membaik saat ini kan dari masa pemerintahan beliau,” ujarnya.

Jika Pemerintah tetap memaksakan memberikan gelar Pahlawan Nasional tersebut kepada Soeharto, maka hal itu akan membuat kecewa rakyat Indonesia.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

“Dan ini akan melukai teman-teman mahasiswa yang sudah berjuang, ongkosnya bahkan ada 9 nyawa yang hilang dan katanya ada juga yang belum kembali,” ungkap Eva menambahkan. (Deni)

Related Posts

1 of 7