NUSANTARANEWS.CO – Akhir-akhir ini beredar kabar jika peserta demo Jilid III pada 2 Desember mendatang berencana melaksanakan shalat Jum’at di jalan. Kodisi ini membuat berbagai pihak cukup resah, bahkan pihak Kapolri sendiri meminta masukan pada Manjelis Ulama Indonesia (MUI) terkait rencana tersebut. Bukan apa-apa, karena itu bisa mengganggu situasi arus lalu lintas.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Rois Syuriah Nahdlatul Ulama, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) turut angkat bicara di akun twitter resminya. Beliau menilai bahwa sikap tersebut berlebihan dan dianggap sebagai bid’ah yang luar biasa besar.
Berikut ini pernyataan Gus Mus:
1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
2. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
3. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi'iin pernah melakukannya atau membolehkannya?
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
4. Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THÃRIQ atau TAHIYYATASY SYÃRI'?
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
5. Kalau kabar itu benar, kepada saudara2ku muslim yg percaya bahwa aku tdk punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
6. ini dg pikiran jernih. Setelah itu silakan anda bebas utk melakukan pilihan anda. Aku hanya merasa bertanggungjawab mengasihi saudaraku.
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
7. In uriidu illal ishlãha mãs tatha'tu wamã taufiiqii illa biLlãhil 'Aliyyil 'Azhiim…
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) November 23, 2016
Gus Mus pun juga menegaskan apa yang ia sampaikan tersebut merupakan bagian dari mengasihi sesama muslim. “Kalau ada yang justru merasa lain, aku serahkan kepada Allah yang Maha Tahu,” pasrahnya. (Adhon/Red-01)