NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kuasa hukum partai Hanura Bambu Apus, Adi Warman secara tegas akan menempuh jalur hukum atas teror dan intimidasi yang dilakukan sekelompok orang dari kubu OSO di Kantor KPU Pusat pada Jumat 6 Juni 2018. Menurut dia, tindakan premanisme tersebut tidak mencerminkan kader partai Hanura.
“Kami akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti teror dan intimidasi di KPU. Dan saya tegaskan, tindakan premanisme itu tak mencerminkan kader Hanura sama sekali,” kata Adi Warman, dalam konferensi pers di Grand Slipi Tower jalan Letjend. S. Parman kav 22-24 Jakarta, Sabtu sore, 7 Juli 2018.
Baca: Hanura Bambu Apus Mendapat Teror dan Intimidasi Saat Daftar Ke KPU
Akibat teror dan intimidasi tersebut, pihak KPU akhirnya tak melanjutkan verifikasi data legislatif partai Hanura Bambu Apus karena ketakutan.
Berdasarkan pengakuan korban yakni Eko Obo kepada Nusantaranews.co, mulanya saat hendak melakukan pendaftaran ke KPU, sekitar pukul 16.00 WIB, seorang perempuan tak dikenal menghampirinya dan meminta berkas daftar verifikasi calon yang akan diajukan ke KPU. Setelah terjadi percekcokan cukup alot dengan perempuan tersebut, korban berhasil mengamankan berkas-berkasnya.
Ia pun kemudian mengantri dan melakukan pendaftaran verifikasi calon-calon Hanura dari berbagai wilayah. Saat berkas-berkasnya hampir selesai diupload pihak KPU, selepas Magrib tepatnya jam 18:15 WIB, dua orang tak dikenal tiba-tiba nyelonong masuk dan menggebrak meja KPU.
Korban yang saat itu hanya tinggal menyelesaikan 5 berkas lagi untuk proses verifkasi tiba-tiba diintimidasi oleh oknum tak dikenal. Dengan nada tinggi, ungkap korban, pelaku melakukan teror dan intimidasi terhadap dirinya.
Baca Juga:
- Abaikan Sudding, Hanura Kubu OSO Tabrak Hukum
- Yasonna Laoly Dinilai Plin Plan Soal Kasus Hanura
- PTUN Jakarta Resmi Kabulkan Gugatan Hanura Kubu Sudding
“Kamu melakukan verifikasi data, ada surat penugasan tidak!” kata Eko menirukan pelaku saat mengintimidasi dirinya, Sabtu (7/7/2018).
Ia pun dipaksa untuk menunjukkan surat penugasan dari DPP Hanura oleh oknum yang tak ia kenal tersebut. “Mereka tampaknya dari kubu OSO mas, seperti preman mereka,” sambung dia.
Tim verifikasi KPU yang sore itu melayani dirinya pun panik dan gagal mengupload berkas-berkasnya. Setelah terjadi kerusuhan diruangan KPU, pelaku kemudian meninggalkan ruangan bersama massa yang ia bawa di luar gedung.
Akibat ulah gerombolan preman tersebut, ruangan KPU bagian verifikasi data mengalami kerusakan. Meja kaca pecah dan beberapa berkas serta kursi porak poranda.
Pewarta: Romadhon
Editor: Achmad S.