Politik

Soal “Pemilik dan Penjaga Kedaulatan Indonesia”, Ini Kata Sjafrie Samsoeddin

NUSANTARANEWS.CO – Letjen Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan konsistensinya dalam mengikuti perkembangan “kampanye” Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebagaimana diketahui, Panglima Gatot akhir-akhir ini cenderung mengungkapkan kepada publik perihal “proxy war”.

“Saya ikuti sejak tahun 2014 sampai akhir-akhir ini, kampanye “war by proxy” Jenderal Gatot Nurmantyo aktif ke tubuh TNI dan ke simpul heterogen komponen bangsa,” tutur Sjafrie dalam catatan fanspage-nya baru-baru ini.

Menurut Sjafrie, kampanye yang dilakukan panglima untuk mengingatkan bangsa Indonesia, betapa rawan keamanan nasional bagi negara Indoneisa. “Negara yang memiliki sumber daya alam di atas geografi yang multi guna, jika mengalami penetrasi yang berakibat rusaknya kesejahteraan dan keamanan,” terangnya.

Sjafrie menjelaskan bahwa “Early warning” TNI ini adalah kewajaran universal bagi militer profesional di negara manapun dengan sebutan “Ultima Ratio” mengingatkan bangsa dan negara untuk cermat dan waspada terhadap gelagat yang timbulkan kerusakan bagi kelangsungan hidup negara.

Baca Juga:  Tiga Kader PMII Layak Menduduki Posisi Pimpinan DPRD Sumenep

“Di sisi lain sebagai tanggung jawab moral TNI kepada konstitusi dan rakyat yang melahirkannya,” sambung dia.

Ada pertanyaan, tulis Sjafrie lebih lanjut, adakah kaitan “Kampanye War by Proxy“- “Isu Makar” dan “Apel Nusantara Bersatu”? Inilah yang memerlukan penjelasan dari TNI sebagai penjaga dan pengawal kedaulatan rakyat kepada rakyat sebagai pemilik asli kedaulatan rakyat agar fenomena yang “Tampak Kabur” bisa jernih di mata rakyat.

“Sebagai salah seorang keluarga besar yang lahir dan dibesarkan selama 34 tahun oleh almamater TNI saya ingin mengingatkan ketajaman pena sejarah mencatat perjalanan TNI yang senantiasa tegas dan komitmen bersikap sebagai Warga Negara – Patriot –Kesatria dan Prajurit. Itulah Wasiat Sapta Marga yang perlu diserap maknanya oleh TNI dari generasi ke generasi bahwa ia lahir dari rakyat yang berjuang,” terang Sjafrie mengakhiri. (Ed: Sulaiman)

Related Posts

1 of 6