EkonomiMancanegara

Soal Paradise Papers, Ekonom Terkemuka: Hindari Pajak Perkuat Ketidaksetaraan Global

NusantaraNews.co, Jakarta – Sejumlah nama pebisnis besar dunia, kepala negara dan tokoh global bidang politik, hiburan dan olahraga yang selama ini ditengarai memiliki kekayaan rahasia dan selamat dari kena pajak, mulai diungkap ke publik.

Proyek yang disebut Paradise Pepers dengan penyelidikan besar di imperium-imperium offshore Inggris mengungkap bagaimana para penyimpan kekayaan itu melindungi diri dan/atau diberi perlindungan kekayaan mereka di surga-surga pajak rahasia.
Hal tersebut tersiar melalui tiga media internasional yaitu The Guardian, BBC dan NYT (New York Times) mitra dari Konsorsium Jurnalis Investigatif (International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) selaku penyebar data-data dari dua penyedia layanan offshore dan registrasi perusahaan di 19 surga pajak yang diperoleh surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung.

Baca: Rahasia Kekayaan Para Elite Dunia Terbongkar dalam Paradise Papers

Redaksi The Guardian menilai, pengungkapan tersebut akan memberi tekanan pada para pemimpin dunia, termasuk Trump dan perdana menteri Inggris, Theresa May, yang telah berjanji untuk mengekang skema penghindaran pajak agresif.

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

Publikasi penyelidikan yang dilakukan oleh lebih dari 380 wartawan dan menghabiskan waktu satu tahun untuk menyisir data 70 tahun ini muncul pada saat ketimpangan pendapatan global meningkat.

Sementara itu, perusahaan multinasional menggeser pangsa keuntungan yang tumbuh di luar negeri -sekitar 600 miliar euro tahun lalu saja-. Ekonom terkemuka Gabriel Zucman akan mengungkapnya dalam sebuah penelitian yang akan diterbitkan akhir pekan ini.

“Surga-surga pajak adalah salah satu mesin kunci dari kenaikan ketidaksetaraan global. Saat ketidaksetaraan meningkat, penghindaran pajak di luar negeri menjadi ‘olahraga’ para elit,” kata Zucman.

Di pusat kebocoran tersebut ada Appleby, sebuah firma hukum yang ada di Bermuda, Kepulauan Cayman, Kepulauan Virgin Inggris, Isle of Man, Jersey dan Guernsey.

Kontras dengan Mossack Fonseca, perusahaan yang menjadi pusat penyelidikan Panama Papers tahun lalu, Appleby membanggakan diri sebagai anggota terkemuka “lingkaran ajaib” penyedia layanan offshore peringkat atas.

Appleby bertindak sebagai penyedia struktur yang membantu mengurangi tagihan pajak para elit secara legal. “Kami telah menyelidiki semua tuduhan dan tidak ada bukti adanya kesalahan, baik dari pihak kami atau klien kami,” terang Appleby seperti dilansir The Guardian.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

“Kami adalah firma hukum yang menasihati klien mengenai cara yang sah dan sesuai hukum untuk menjalankan bisnis mereka. Kami tidak mentoleransi perilaku ilegal,” sambung Appleby.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts