Peristiwa

Soal Korban Drama Kolosal Surabaya Membara, Eks Walikota: Tolong Pemkot Punya Hati

surabaya membara, pemkot surabaya, pemprov jatim, bambang dh, walikota surabaya, drama kolosal, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Mantan walikota Surabaya Bambang DH. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Setya N)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Mantan walikota Surabaya Bambang DH merasa kecewa dengan sikap Pemkot Surabaya yang enggan memperhatikan para korban atas peristiwa drama kolosal Surabaya Membara yang menelan korban jiwa.

Pria yang juga anggota Komisi A DPRD Jatim ini mengatakan seharusnya langsung maupun tidak langsung, Pemkot Surabaya harus ikut juga urun perhatian terhadap peristiwa tersebut.

”Bukan malah enggan disalahkan atas peristiwa tersebut,” ungkapnya di Surabaya, Minggu (12/11/2018).

Bambang DH mengatakan sebelumnya pihaknya mengucapkan duka cita atas peristiwa tersebut.

”Pihak penyelenggara sudah maksimal melakukan pengamanan. Penonton sendiri yang nekat menonton drama tersebut diarea jalur kereta api aktif,” ungkapnya.

Dikatakan oleh Bambang DH, seharusnya Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk bersama-sama urun rembug bagaimana solusi yang diberikan untuk penanganan korban tersebut.

”Pemprov saja memberikan santunan dan merasa bertanggungjawab atas perhatiannya ke masyarakat. Tapi pemkot Surabaya kok tak mau urun rembug bersama-sama dengan Pemprov,” sambungnya.

Baca Juga:  Sampaikan Simpati dan Belasungkawa, PPWI Lakukan Courtesy Call ke Kedubes Rusia

Bambang DH bahkan terang-terangan menuding Pemkot Surabaya seakan-akan cuci tangan atas peristiwa yang dialami oleh warganya tersebut.

”Yang jadi korban itu warga kota Surabaya yang justru menjadi tanggungjawab Pemkot. Ini kok yang beri santunan justru Pemprov. Tolonglah Pemkot Surabaya punya hati untuk peduli terhadap warganya yang tertimpa musibah. Bukan malah nggak mau beri santunan,” tutupnya.

Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyebut drama kolosal Surabaya Membawa yang digelar di viaduk Jalan Pahlawan, Jumat (9/118) malam tanpa izin.

Pewarta: Setya N
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,155