Berita UtamaPolitik

Soal Kericuhan Di Ujung Demo 4 November, Jokowi: Ditunggangi Aktor Politik

NUSANTARANEWS.CO – Demo 4 November sesuai jadwal berjalan dengan aman, tertib dan damai. Namun, peristiwa bentrokan dan kericuhan terjadi di sela-sela sebagian massa aksi pada pulang ke daerahnya masing-masing.

Kericuhan terjadi diduga lantaran beberapa massa aksi tidak puas terhadap sikap Presiden Joko Widodo yang tidak menemui perwakilan massa unjuk rasa untuk berdialog dengan Presiden di Istana. Sementara dugaan lain menyebutkan bahwa bentrok terjadi karena dipicu oleh adanya provokosi terhadap massa aksi yang masih bertahan di sekitar Istana Kepresidenan.

Atas kericuhan yang terjadi, Presiden Joko Widodo langsung melakukan rapat terbatas (ratas) mendadak di Istana Merdeka. Rapat terbatas dilakukan di tengah situasi sejumlah titik di Jakarta yang memanas usai kerusuhan pecah di depan Istana Negara antara massa demonstran dengan aparat keamanan sejak selepas Maghrib pada Jumat kemarin.

Setelah selesai melakukan ratas, Presiden menyatakan bahwa, seluruh kekacauan yang terjadi di Jakarta setelah waktu aksi damai terjadi Jumat petang hingga Sabtu dini hari telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Presiden awalnya sangat menghargai demo 4 November yang dilakukan dengan cara yang aman, tertib dan damai. Bahkan, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada para ulama, kyai dan habib yang memimpin umatnya untuk menyatakan aspirasinya terkait tuntutan pelaksanaan proses hukum terhadap kasus yang menimpa bubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi rusuh. Dan ini kita liat telah ditunggangi oleh aktor politik yang memanfaatkan situasi,” kata Jokowi menerangkan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (5/11) dini hari.

Akhis Damai 4 November yang berlangsung sejak pagi hingga sore dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat keagamaan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), FPI, dan ormas-ormas lainnya. Dalam aksinya mereka menuntut kepolisian dan Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti proses hukum terhadap gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap telah menistakan agama.

Atas hal itu, Presiden Jokowi menyatakan akan memproses Ahok, sapaan Basuki dengan tegas. “Proses hukum akan dilakukan kepada Basuki Tjahaja Purnama dengan tegas, cepat, dan transparan. Saya minta pengunjuk rasa pulang ke daerah dan ke rumah masing-masing. Biarkan aparat keamanan bekerja pada proses penegakan hukum,” ujar Jokowi.

Baca Juga:  Jatim Barometer Politik Nasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tidak Golput

Tidak hanya kepada para massa aksi, apresiasi Presiden juga disampaikan kepada pihak aparat keamanan yang mengawal berjalannya demo besar 4 November. “Saya mengapresiasi kerja keras petugas keamanan yang menjaga kondusifitas, tenang dan menjaga lingkungan masing-masing,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah anggota Kabinet Kerja guna membahas situasi pasca unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di Istana Merdeka, Jakarta. Sejumlah anggota Kabinet Kerja turut hadir dalam rapat tersebut, yakni di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
(Kiana/red-02)

Related Posts

1 of 3,066