Berita UtamaHukumPolitik

Soal Kasus Australia, Pengamat: Indonesia Harus Tangguh dalam Berdiplomasi

NUSANTARANEWS.CO – Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati, mengungkapkan bahwa Indonesia harus tetap berhati-hati dalam menyikapi kasus pelecehan lambang negara oleh pihak Australia.

Pasalnya, menurut Pakar yang akrab disapa Nuning itu, di tengah pertarungan global khususnya di sektor perekonomian, Indonesia masih tetap membutuhkan negara lain agar bisa bertahan.

“Dalam politik luar negeri, kita harus hati-hati karena kita sekarang sedang berada di tengah pertarungan AS (Amerika Serikat) dan Tiongkok, dimana kita juga tak begitu berdigdaya hadapi hal ini,” ungkapnya kepada Nusantaranews saat dihubungi, Jakarta, Kamis (05/01/17).

Untuk itu, Nuning menjelaskan, dalam situasi tantangan ekonomi global yang berat dan ditambah konsolidasi demokrasi di dalam negeri yang belum stabil, maka dibutuhkan sebuah diplomasi politik yang tangguh dalam menyikapi kasus tersebut.

“Kita harus kedepankan diplomasi politik yang tangguh terlebih dahulu sebelum memutuskan, karena Indonesia tak mungkin terlepas dari konflik global seperti separatisme, terorisme, dan perebutan lahan energi,” ujarnya.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Kendati demikian, Nuning mengaku, sepakat bahwa dasar negara seperti Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 tetap menjadi harga mati bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tapi jika benar ada kaitannya dengan Pancasila, kita harus ambil sikap tegas meski harus berhati-hati,” katanya menambahkan. (Deni)

Related Posts

1 of 83